Berita Malang Hari Ini
Soal Isu Dugaan Pungli Pemulasaraan Jenazah Covid-19, Begini Reaksi Wabup Malang Didik Gatot Subroto
Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, menyangkal adanya temuan pungutan liar dalam pemulasaraan jenazah Covid-19 di wilayahnya.
Penulis: Mohammad Erwin | Editor: isy
Berita Malang Hari Ini
Reporter: Erwin Wicaksono
Editor: Irwan Sy (ISY)
SURYAMALANG.COM | MALANG - Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, menyangkal adanya temuan pungutan liar dalam pemulasaraan jenazah Covid-19 di wilayahnya.
"Tidak boleh ada pungli di sana. Insya Allah sejauh ini tidak ada," ujar Didik ketika dikonfirmasi, Minggu (1/8/2021).
Sepengetahuan Didik, pemberian uang bagi tenaga pemulasaraan saat ini merupakan hal yang lumrah.
Politisi PDIP ini menyebut tindakan tersebut berlandaskan empati dan kearifan lokal.
"Kalaupun itu saya mendengar, itu karena orang yang bersangkutan (keluarga jenazah) ingin memberi. Nilainya pun tidak besar paling Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu. Ini tidak minta loh,"
"Keluarga yang berempati ini bagian dari etika masyarakat," jelas pria yang mengawali karier politik sebagai Kepala Desa Tunjungtirto Singosari ini.
Menurut Didik, Pemkab Malang sudah mengatur dengan jelas aturan tarif pemulasaraan jenazah.
Segala kebutuhan dan tarif kegiatan pemulasaraan jenazah Covid-19 sepenuhnya diatur oleh rumah sakit.
"Pemulasaraan itu sudah ada aturan dari bupati (perbup). Secara keseluruhannya diberikan kepada rumah sakit, sehingga pengelolaan sepenuhnya oleh rumah sakit," ungkap Didik.
Pada saat situasi pagebluk seperti saat ini, Didik menilai ada beberapa dinamika yang perlu dipahami secara seksama.
"Hanya yang menjadi masalah saat ini yakni petugas yang terbatas, sedangkan pasien membludak. Petugas pemulasaraan banyak yang positif (Covid-19) sehingga jumlahnya berkurang," beber Didik.
Sebagai solusi, Didik memerintahkan BPBD Kabupaten Malang membuka rekrutmen relawan pemulasaraan jenazah Covid-19.
"Alhasil kami membuka relawan yang bersertifikasi. Kami sudah bekerja sama dengan teman-teman Nahdlatul Ulama untuk membantu rumah sakit. Jumlah relawannya cukup banyak. Kalau ini bisa optimal maka bisa mempercepat kepulangan jenazah," tegas Didik.
Di sisi lain, ditanya tarif pemulasaraan jenazah Covid-19 di Kabupaten Malang, Bupati Malang, Muhammad Sanusi menerangkan jika tarif yang dikenakan tergantung pada rumah sakit.