Berita Kediri Hari Ini
Vaksinasi Covid-19 Massal Siswa SMA, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar: Percepat Kekebalan Komunal
Pemprov Jatim melakukan program vaksinasi Covid-19 yang berlangsung serentak dengan jatah kuota 1.000 dosis, termasuk di Kota Kediri.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: isy
Berita Kediri Hari Ini
Reporter: Didik Mashudi
Editor: Irwan Sy (ISY)
SURYAMALANG.COM | KEDIRI - Pemprov Jatim melakukan program vaksinasi Covid-19 yang berlangsung serentak dengan jatah kuota 1.000 dosis vaksin untuk siswa SMA di masing-masing kota dan kabupaten, Rabu (4/8/2021).
Untuk menghindari kerumunan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dibuat beberapa sesi dengan waktu yang berbeda dan tidak dipusatkan pada satu pos pelayanan.
Salah satu lokasi vaksinasi Covid-19 di Kota Kediri berlangsung di SMAN 1 Kota Kediri.
Khoirul Efendi selaku Kasi SMA Kantor Cabang Dinas Pendidikan (Cabdispendik) Jatim wilayah Kediri, mengatakan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 diperuntukkan bagi siswa SMA di mana datanya disiapkan pihak sekolah.
Untuk memenuhi kuota vaksin Covid-19, siswa dari sekolah lain juga dilibatkan.
Kegiatan seperti ini diharapkan juga bisa terus berlanjut.
“Siswanya ada 1.000 lebih dan sebagian sudah divaksin. Datanya kita menghubungi sekolah, kemudian sekolah menyiapkan datanya. Siswa kelas X sampai XII yang belum vaksinasi bisa ikut vaksinasi,” terangnya.
Sementara Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar saat mengunjungi kegiatan vaksinasi Covid-19 di SMAN 1 menyambut baik kegiatan 1.000 vaksinasi untuk siswa SMA dari Pemprov Jawa Timur.
Pemkot Kediri sebelumnya telah memulai kegiatan vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas.
Kegiatan vaksinasi Covid-19 sekaligus sebagai upaya untuk menurunkan level dalam satu bulan.
Abu Bakar berharap lebih banyak lagi vaksin-vaksin yang datang sehingga percepatan vaksinasi Covid-19 bisa terus dilakukan.
“Tentu ini butuh bantuan dari cabang dinas provinsi tidak hanya seremonial satu sekolah saja, tapi semua sekolah harus divaksin karena kita memiliki vaksinator yang cukup. Semakin cepat vaksin ini disuntikkan maka akan semakin baik lagi ketahanan komunal kita,” terangnya.
Ia juga mengingatkan setelah divaksin Covid-19 bukan berarti tidak bisa terkena Covid-19.
Namun vaksinasi Covid-19 dapat melindungi tubuh dari efek yang lebih parah, bahkan dapat menurunkan risiko kematian.
“Saya harap kita tetap melakukan protokol kesehatan. Kepada adik-adik untuk sementara jangan nongkrong dulu karena kondisinya lagi bahaya. Karena virus delta ini cepat banget nyebarnya,” pesannya.
Dijelaskan, sasaran vaksinasi yang diprioritaskan untuk siswa SMA penting dilakukan karena jika sampai terkena Covid-19 biasanya termasuk Orang tanpa gejala (OTG) sehingga rentan menularkan virus Covid-19.
Selain itu, jika nanti ada kebijakan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang mengharuskan untuk pembelajaran luring juga sudah siap.
“Kalau vaksin dosis kedua sudah masuk, apabila ada kebijakan untuk tatap muka maka sudah bisa dimulai karena gurunya pun sudah kami vaksin di awal tahun. Mudah-mudahan ikhtiar ini bisa menghasilkan hasil terbaik untuk dunia pendidikan khususnya tatap muka,” ujarnya.
Sementara Risky Slamet Hartanto, salah satu peserta mengetahui infomasi kegiatan vaksinasi Covid-19 dari sekolahnya.
Karena dengan divaksin meningkatkan imunitas dan bisa mengurangi penyebaran virus Covid-19.
Setelah divaksin Covid-19 nantinya bisa segera tatap muka meskipun tidak full atau mungkin bisa disesi, karena keluhan dari siswa saat pandemi ini kalau belajar di rumah atau daring kurang efektif.
“Bagi yang belum vaksin Covid-19, mari kita segera vaksin kita jaga imun kita supaya kita lebih sehat lagi dan jangan lupa patuhi protokol kesehatan. Pakai masker harga mati, tidak pakai masker bisa mati,” ungkapnya.