Berita Malang Hari Ini

Ketua Dewan Sebut Penanganan Covid-19 Pemkot Malang Cuma Kebanyakan Wacana Tanpa Realisasi

Ketua DPRD Kota Malang I Made Rian Diana Kartika mengatakan Pemerintah Kota Malang terlalu banyak wacana dalam penanganan Covid-19.

rifky edgar/suryamalang.com
Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika. 

Berita Malang Hari Ini
Reporter: Rifky Edgar
Editor: Irwan Sy (ISY)

SURYAMALANG.COM | MALANG - Ketua DPRD Kota Malang I Made Rian Diana Kartika mengatakan Pemerintah Kota Malang terlalu banyak wacana dalam penanganan Covid-19.

Hal ini didasari dari pemaparan Tim Satgas Covid-19 Kota Malang kepada seluruh anggota DPRD Kota Malang pada Kamis 29 Juli 2021 lalu.

Wacana Pemkot Malang yang akan mempersiapkan isolasi terpadu (isoter) hingga sampai saat ini belum ada wujudnya.

Pihaknya juga belum mendapatkan informasi dari eksekutif lokasi-lokasi yang nantinya bakal dijadikan isoter bagi pasien positif Covid-19.

"Sampai saat ini laporan isoter belum, mungkin masih tahap persiapan. Kita menginginkan isoter itu benar benar dilaksanakan. Kita selama ini hanya melihat wacana wacana, tapi pelaksanaannya malah tidak ada," ucapnya kepada SURYAMALANG.COM Jumat (6/8/2021).

Selama ini, ia merasa tidak ada komunikasi yang terjalin dengan Pemkot Malang soal safe house ataupun isoter ini.

Padahal, isoter ini sesuai rencana bisa ditempatkan di masing-masing kelurahan atau kecamatan bagi pasien Covid-19 yang memiliki gejala ringan.

Ia mencontohkan, rencana Pemkot yang akan menjadikan salah satu hotel menjadi safe house di kawasan Bareng yang gagal itu bukti tidak ada komunikasi yang terjalin.

Katanya, apabila ada komunikasi, maka pihaknya akan membantu agar hotel tersebut bisa dijadikan safe house.

Akan tetapi, sesuai fakta di lapangan, hotel tersebut gagal menjadi safe house setelah ada penolakan dari warga sekitar.

"Seharusnya kalau itu melibatkan dewan, 6 dewan dari dapil Klojen, saya yakin mampu menyelesaikan itu. Kuncinya kan di komunikasi. Nah komunikasi kurang. Setelah hotel itu hilang sekarang muncul isoter. Isoter belum muncul, muncul lagi relawan 12ribu yang hingga kini belum ada kejalasan," ucapnya.

Oleh sebab itu, ia meminta kegiatan pemaparan tim satgas covid-19 dengan DPRD Kota Malang akan terus dilanjutkan.

Akan tetapi, pemaparan ini bersifat dengar pendapat yang nantinya akan mengundang masing-masing OPD untuk menyampaikan hasil dan evaluasi soal penanganan Covid-19.

"Nanti gantian tiap OPD akan kami panggil. Kami akan lihat hasilnya dari penanganan Covid-19. Karena ini merupakan bentuk pengawasan dari DPRD sebagai wakil rakyat," ucapnya.

Sementara itu, Pemerintah Kota Malang kini mulai mempersiapkan isoter di sejumlah wilayah selain safe house di Jalan Kawi Kota Malang.

Sejumlah tempat pun kini mulai disasar oleh Pemerintah Kota Malang untuk pemilihan lokasi yang nantinya akan dijadikan isoter tersebut.

Seperti di VEDC yang kini sudah dipakai, kemudian uang dipersiapkan di Satuan Pendidikan Non Formal (SKB) di Blimbing dengan 26 kamar, rumah susun Kementerian Pendidikan di Langsep yang menyediakan 200 kamar kosong.

"Isoter ini skenarionya tidak di titik kota kecamatan masing-masing meski itu boleh. Tapi kini sudah mulai kami persiapkan," ucap Wali Kota Malang, Sutiaji.

Sutiaji pun mengakui, ada sejumlah kendala dalam mempersiapkan isoter tersebut, di antaranya ialah sejumlah fasilitas seperti belum adanya air, kurangnya tenaga kesehatan (nakes), serta petugas pembantu.

"Nakes kami masih kurang. Terus gedung yang dipakai problem masalah fasilitas, seperti air PDAM. Terus yang nyuci pakaian pasien siapa dan lain-lain," ucapnya.

Nantinya, warga yang positif Covid-19 dengan gejala ringan diharuskan untuk dirawat di isoter.

Sedangkan warga yang tak bergejala diperbolehkan oleh Sutiaji untuk isoman di rumah.

"Nanti kami memakai kearifan lokal yang kita pakai, tracing dan testing yang gejala kami boleh isoman mandiri. Kalau demam dan gejala ringan ke isoter. Nanti akan dipantau oleh Dinkes," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved