Berita Malang Hari Ini

Suwaji, Mantan Petinju yang Sukses Jadi Penjual Tikus Putih di Kota Malang

Sejak 13 tahun lalu, Suwaji, warga Jalan Sudimoro menjadi pembudidaya dan penjual tikus putih di Kota Malang.

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: isy
hayu yudha prabowo/suryamalang.com
Suwaji sedang mengamati tikus putih yang dibudidayakan, Jumat (6/8/2021). Peminat pada hewan ini cukup banyak. Selain buat riset juga untuk pakan hewan lain seperti reptil dan burung. 

Selama setahun belum ada penjualan karena ia juga masih mencari pasar.

Ketika ia masuk ke komunitas reptil, ternyata pasarnya lumayan. 

"Tikus adalah binatang yang menjijikkan. Mendengarkan namanya saja sudah begidik. Tapi bagi saya itu sebagai peluang pekerjaan karena pasti tak banyak yang menekuni pekerjaan itu," tandasnya.

Selain itu banyak yang membutuhkan.

Salah satu pelanggannya adalah tempat wisata Eco Green di Kota Batu. 

Setiap minggu harus menyiapkan 750 ekor tikus untuk makanan ular dan burung koleksi di sana.

"Meski pandemi, hewan itu ya tetap harus diberi makan. Tidak bisa diberi janji. Apalagi disana binatangnya mahal dan langka. Kalau manusia masih bisa menahan atau mengurangi makan," tandasnya. 

Salah satu yang membuat usahanya bertahan adalah masih memasok ke Eco Green.

Dikatakan, tikus adalah hewan yang mudah berkembang biak.

Tingkat kematian kecil.

Untuk perawatan juga mudah.

Cukup diberi makan berkualitas agar bisa berkembang biak.

Untuk harga tikus mulai Rp 2000-75.000 per ekor.

Yang berharga mahal itu biasanya karena harus memenuhi syarat tertentu untuk riset.

Ada tiga jenis tikus yang dikembangkan yaitu mencit, tikus putih dan tikus rumah.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved