Berubah Pikiran, Keluarga di Probolinggo Memaksa Membongkar Peti Jenazah Pasien Covid-19

Keluarga jenazah pasien covid-19 tiba-tiba berubah pikiran dan menolak pemakaman jenazah secara prokes. Mereka ngamuk dan membongkar peti jenazah

Penulis: Danendra Kusuma | Editor: eben haezer
ist
Pihak keluarga tengah membongkar paksa peti jenazah pasien Covid-19 di Desa Tigasan Wetan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo 

SURYAMALANG, PROBOLINGGO - Proses pemakaman jenazah seorang pasien covid-19, di Desa Tigasan Wetan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo berakhir ricuh.

Pihak keluarga menolak jenazah dimakamkan sesuai protokol kesehatan. Mereka lantas membongkar paksa peti jenazah  dengan arogan.

Peristiwa ini sempat direkam lewat kamera ponsel oleh sejumlah warga dan dibagikan di media sosial.

Koordinator Penegakan Hukum (Gakkum) Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto mengatakan sebelumnya tak ada tanda-tanda penolakan dari keluarga saat di rumah sakit.

Tiga keluarga, bahkan ikut menyalatkan dan memandikan jenazah dengan APD lengkap.

"Saat pasien meninggal, keluarga langsung diedukasi tim medis Satgas Covid-19 mengenai prosedur pemulasaraan jenazah sesuai protokol kesehatan. Mereka sejutu dan sepakat," katanya kepada Surya, melalui sambungan telepon, Senin (9/8).

Namun, lanjut Ugas, saat jenazah hendak dimakamkan, pihak keluarga tiba-tiba secara beringas membongkar peti mati.

Di dalam video juga terdengar teriakan provokatif "bongkar, bongkar, bongkar".

Sebanyak 9 petugas yang mengawal proses pemakaman dari unsur kepolisian, TNI, Satpol PP dan pihak kecamatan berupaya meredam aksi keluarga.

Akan tetapi, mereka tak menghiraukannya. Para petugas pun kewalahan karena kalah jumlah. 

Pihak keluarga akhirnya bisa merebut jenazah dan memakamkannya tanpa menerapkan protokol kesehatan. Parahnya lagi, dalam video pihak keluarga melemparkan peti jenazah hingga jauh dari liang lahat.

"Aksi itu terjadi secara spontan. Mereka langsung membongkar peti dan mengambil jenazah saat proses pemakaman. Padahal di rumah sakit mereka sepakat dimakamkan sesuai protokol kesehatan," ungkapnya.

Ia menyebut, sebelum meninggal pasien menjalani perawatan di RSUD Tongas. Pasien tersebut mengalami gejala Covid-19, sesak napas, batuk dan demam.

Kemudian, petugas medis melakukan tes swab PCR kepada pasien, hasilnya positif Covid-19.

"Kondisi pasien makin hari makin buruk. Pada Minggu (8/8/2021), pasien meninggal dunia," pungkasnya. (nen) 

Baca juga: Sah, PPKM Diperpanjang Sampai 16 Agustus 2021

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved