Berita Tulungagung Hari Ini
Pasar Hewan Terpadu Tulungagung Tidak Kunjung Difungsikan, Ada Kendala Listrik dan Air Bersih
Pasar Hewan Terpadu (PHT) Tulungagung yang dibangun sejak 2017 hingga kini belum bisa dimanfaatkan.
Penulis: David Yohanes | Editor: isy
Berita Tulungagung Hari Ini
Reporter: David Yohanes
Editor: Irwan Sy (ISY)
SURYAMALANG.COM | TULUNGAGUNG - Pasar Hewan Terpadu (PHT) Tulungagung yang dibangun sejak 2017 hingga kini belum bisa dimanfaatkan.
Sebab hingga kini pasar hewan baru yang ada di tanah bengkok Kelurahan Kepatihan dekat Desa Sumberdadi, Kecamatan Sumbergempol ini belum teraliri listrik dan air bersih.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) juga tengah mengalokasikan Rp 2,2 miliar untuk penyediaan sarana distribusi perdagangan.
“Sudah ada pemenang lelangnya, penandatanganan kontrak baru dilaksanakan 28 Juli 2021. Sekarang masih bersih-bersih mempersiapkan lokasi,” terang Kepala Disperindag Tulungagung, Tri Hariadi, Senin (9/8/2021).
Sebelumnya PHT layaknya hutan belukar, karena semak memenuhi kawasan tambatan hewan hingga bangunan kantor.
Namun pantauan di lokasi hari, lingkungan ini terlihat bersih dari semak belukar.
Peneduh tambatan dari galvalum juga terpasang untuk melindungi hewan di bawahnya dari panas matahari.
Menurut Tri, pihaknya akan mengupayakan aliran listrik segera masuk serta ketersediaan air bersih di PHT.
Sementara kebutuhan toilet untuk sementara waktu akan meminjam toilet mobile dari Dinas PUPR.
Pada pedagang untuk sementara waktu akan menempati bangunan utama PHT.
“Nanti di sisi kanan-kiri tambahan akan dibangunan kios dan los untuk pedagang. Sudah ada sekitar 60 pedagang yang terdata,” sambungnya.
Diakui Tri, bangunan utama pasar dalam kondisi rusak.
Namun menurutnya bangunan ini masih bisa dimanfaatkan sementara untuk memindahkan para pedagang.
Jika listrik dan air sudah masuk ke PHT, diharapkan akhir Agustus 2021 PHT bisa sepenuhnya difungsikan.
“Kalau PHT sudah difungsikan, maka Pasar Hewan Beji akan ditutup. Semua dipindah ke sini (PHT),”u ujarnya.
Disperindag juga mengajukan penambahan pohon ke Dinas Lingkungan Hidup untuk peneduh di area PHT.
Sebelumnya Pemkab menargetkan PHT bisa difungsikan pada Februari 2021.
Namun ternyata hingga sekarang listrik dan air bersih yang jadi kebutuhkan vital belum teralirkan ke PHT.
Sebelumnya kualitas pengerjaan bangunan pasar ini menjadi sorotan karena mutunya sangat rendah.
Belum difungsikan, lantai bangunan sudah amblas dan banyak bagian tembok yang retak.
Pembangunan pasar ini juga menjadi bagian proyek yang terindikasi korupsi di Dinas PUPR dan kasusnya sudah ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).