271 Desa/Kelurahan di Tulungagung Dapat Bantuan Sarpras Kampung Tangguh

Berita Tulungagung Hari Ini
Reporter: David Yohanes
Editor: Irwan Sy (ISY)

SURYAMALANG.COM | TULUNGAGUNG - Sebanyak 271 desa dan kelurahan di Tulungagung mendapat bantuan sarana dan prasarana Kampung Tangguh, Jumat (20/8/2021).

Setiap desa menerima satu paket bantuan yang terdiri dari APD, alat tidur, alat semprot dan disinfektan.

Penyerahan dilakukan simbolis oleh Wakapolres Tulungagung, Kompol Christoper Adhikara Lembang kepada perwakilan kepala desa.

“Hari ini kami distribusikan bantuan Pemprov Jatim kepada Polda Jatim. Bantuan ini untuk Kampung Tangguh dan Pos PPKM yang ada di desa-desa,” terang Christoper.

Penggunaan bantuan ini diserahkan sepenuhnya pada pemerintah desa.

Termasuk difungsikan di tempat isolasi terpusat (Isoter), untuk mengurangi risiko fatalitas pasien isolasi mandiri.

“Bisa digunakan untuk Isoter, karena keberadaan Isoter ada di kecamatan-kecamatan,” sambung Christoper.

Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, mengaku berterima kasih dengan bantuan ini.

Sebab bantuan ini bisa dimaksimalkan untuk Isoter dan penguatan posko desa.

Isoter kini menjadi harapan penanganan Covid-19, untuk mencegah kematian pasien isolasi mandiri.

“Isoter penting untuk menanggulangi perkembangan Covid-19 di Tulungagung,” terang Maryoto.

Lanjut Bupati, saat ini sudah ada 19 lokasi Isoter di setiap kecamatan.

Catatan terakhir, dari 248 pasien yang melakukan isolasi mandiri, 146 di antaranya sudah pindah ke Isoter.

Isoter memudahkan tenaga kesehatan untuk memantau kondisi setiap pasien.

“Jumlah Nakes kita terbatas, tidak memungkinkan memantau jika semua isolasi mandiri,” ujar Maryoto.

Dengan isolasi mandiri, Bupati menargerkan minggu depan Tulungagung masuk PPKM Level 3.

Sebab saat ini indikator semakin membaik, seperti bed of occupancy (BOR) untuk isolasi mencapai  47 persen dan BOR ICU mencapai  61 persen.

Rasio penambahan pasien per 100.000 penduduk juga terus menurun.

Data 19 Agustus 2021, jumlah akumulasi pasien Covid-19 sebanyak 7.312 orang.

Dari jumlah itu, sebanyak 206 pasien meninggal dunia, dan 6.085 sudah sembuh.

Diharapkan ke depan jumlah pasien isolasi mandiri yang pindah ke Isoter semakin banyak.

Sebab pasien isolasi mandiri selama ini menyumbang kasus kematian secara signifikan.

Kondisi kesehatan pasien tidak terpantau hingga terus menurun dan menjadi parah.

Saat dibawa ke rumah sakit rujukan, kondisinya memburuk dan tak terselamatkan.