Protes PPKM yang Terus Diperpanjang, Pekerja Seni di Trenggalek Obral Peralatan
Para pekerja seni di Trenggalek melakukan protes PPKM dengan cara menjual peralatan yang mereka pakai untuk berkesenian
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: eben haezer
SURYAMALANG, TRENGGALEK - Para pekerja seni hiburan di Kabupaten Trenggalek memprotes kebijakan pemerintah yang terus memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Wujudnya, para pekerja seni itu menggelar lapak dagangan barang-barang keseniannya di trotoar dekat Alun-Alun Kabupaten Trenggalek, Sabtu (21/8/2021).
Mereka yang biasa bekerja sebagai penabuh gendang di acara kesenian seperti hajatan membawa alat-alat dan pakaiannya ke lapak tersebut.
Sementara para artis perempuan yang biasanya bekerja sebagai pemandu acara atau penyanyi dalam hajatan juga membawa pakaian serta sepatunya ke sana.
Ada juga tukang shooting yang melapakkan beberapa unit kamera yang sudah lama dianggurkan sejak pandemi Covid-19.
Soegeng Koencahyo, salah seorang seniman, mengatakan, menggelar lapak untuk menjual barang-barang dagangan tersebut merupakan bentuk protes atas kebijakan pemerintah yang terus memperpanjang PPKM.
Bagi mereka, kebijakan itu berdampak panjang. Dengan adanya pembatasan-pembatasan kegiatan selama PPKM, mereka praktis menganggur dan tak mendapat penghasilan.
“Saya sudah sekitar 2 tahun ini tidak ada tanggapan,” kata Koencahyo.
Dengan tak adanya kerjaan, kata Koencahyo, para pekerja seni selama ini harus memutar otak untuk mendapat uang.
Nah, membawa alat-alat yang biasa mereka pakai untuk berkesenian ke lapak dagangan merupakan puncak protes mereka.
“Jadi ini yang dijual sesuai dengan profesi masing-masing. Lah bagaimana, sudah lama tidak menerima job. Alat-alat masih bagus, daripada dianggurin, kami jual saja,” protesnya.
Aksi protes dengan menggelar lapak itu berlangsung sejak siang hingga sore hari. Selain membawa spanduk-spanduk pendukung aksi mereka.