Berita Surabaya Hari Ini
Mahasiswa ITS Asal Malang Buat Sistem Hidroponik Serba Otomatis Atur PH dan Nutrisi Bertenaga Surya
Rancangan alat ini memungkinkan pekerjaan utama petani hidroponik dalam mengontrol Ph dan nutrisi bagi tanaman bisa berjalan sendiri secara otomatis.
Metode ini selanjutnya lazim disebut dengan Maximum Power Point Tracking (MPPT).
Mahasiswa kelahiran Malang, 29 April 2000 ini menerangkan jika alat ini dilengkapi dengan baterai, arduino, solar panel, dan Solar Charge Controller (SCC).
Selain itu, terdapat pula sistem timer yang berfungsi mengatur waktu penyalaan pompa.
Alhasil, pompa menjadi tidak mudah panas karena menyala terus menerus dan umur pakainya menjadi lebih panjang.
“Yang terpenting, sistem ini juga dapat mengurangi pemanfaatan sumber energi listrik yang berlebih,” terangnya.
Sistem lain yang ada di pompa ini di antaranya adalah sensor pH dan nutrisi.
Sensor ini berfungsi memerintah alat agar dapat menyuplai nutrisi dan pH ke tanaman hidroponik.
Pada sistem ini, pompa difungsikan sebagai alat untuk mengalirkan air ke pipa-pipa yang berisikan tanaman hidroponik.
Selanjutnya aliran tadi akan dikembalikan lagi ke sebuah tandon besar.
Tak tertinggal, Standard Operating Procedure (SOP) pun diterapkan agar Automatic Solar Hidroponik dapat digunakan secara aman, umur alat menjadi lebih tahan lama, dan tidak terjadi kecelakaan kerja pada saat penggunaan alat.
“Kami bersyukur akhirnya Automatic Solar Hidroponik ini berhasil diresmikan dan dihibahkan kepada warga Simomulyo pada 12 Agustus lalu,” ungkap Geraldy.
Usai demo dan penghibahan alat, menurut Geraldy respon yang didapat dari warga setempat sangat positif.
Antusiasme warga pun sangat tinggi terhadap alat ini.
“Maklum selama ini mereka bekerja secara manual, namun kini sudah bisa dilakukan secara otomatis dan modern,” ujarnya.
Di bawah bimbingan dosen Departemen Teknik Elektro, Feby Agung Pamuji, kegiatan KKN Abmas ini berhasil rampung dalam waktu empat bulan.