Postingan Viral di Gorontalo, Prada Chandra Gerson Kumaralo Tewas Tak Wajar
Beredar postingan viral tulisan dan foto tentang kematian tak wajar anggota Yonif Raider 715/MTL Gorontalo, Prada Candra Kumarlo.
SURYAMALANG.COM - Beredar postingan viral tulisan dan foto tentang kematian yang diduga tak wajar anggota Yonif Raider 715/MTL Gorontalo, Prada Candra Kumarlo.
Konten tersebut dibagikan akun Facebook Jessica Trevor Kumaralo yang mengaku kakak Candra Kumarlo.
Unggahan yang dibagikan sejak Kamis (2/9/2021).
Unggahan tersebut sudah dibagikan 67 ribu kali dengan jumlah komentar 279 ribu pada Jumat (3/9/2021) sore.
Jessica Trevor Kumarlo menceritakan secara gamblang soal kematian adiknya yang dianggap tidak wajar.
Sejumlah kejanggalan ini, terlebih soal mata jenazah adiknya membiru, Jessica Trevor Kurmalo sampai meminta bantuan Presiden RI Joko Widodo.
Unggahan ini begitu banyak dibagikan netizen, awak media sempat berusaha mengonfirmasi pemilik akun Jessica Trevor Kumarlo.
TribunJakarta.com juga sempat memberikan pesan langsung di unggahan tersebut. Namun, hingga kini belum mendapat respons dari pemilik akun tersebut.
Unggahan Facebook Jessica Trevor Kumarlo soal kematian anggota Yonif Raider 715 Gorontalo:
"Selamat pagi menjelang siang
Ijin posting admin
Saya dari Sulawesi Utara, Manado, Desa Temboan, Kecamatan Langoan Selatan
Kami keluarga ingin supaya ini bisa sampai kepada Bapak Presiden agar kami keluarga bisa mendapatkan keadilan bagi adik kami yang meninggal.
Selama adik saya di sana, kita sekeluarga cuma berkomunikasi dengan ponsel. Terakhir keluarga berkomunikasi tanggal 11 Juli 2021 kondisinya dalam keadaan baik.
Tapi pada tanggal 18 Juli 2021 malam, kami keluarga (orangtua) ditelepon dari salah satu pelatih adik saya, katanya adik kami sakit.
Tapi setelah ayah saya ingin meminta berbicara dengan adik saya, kata mereka adik saya ada di ruang kesehatan jauh dari tempat mereka berada.
Ayah saya hanya minta tolong untuk menjaga adik kami, nanti besok pagi ayah dan ibu kami akan pergi ke Gorontalo.
Tapi nyatanya pada esok harinya, tanggal 19 Juli 2021 sebelum ayah/ibu saya berangkat ke Gorontalo mereka menelepon kabarkan kalau adik kami sudah meninggal.
Kami keluarga sungguh tidak percaya dan tidak terima, kenapa baru semalam ditelepon sakit, paginya sudah meninggal.
Kalaupun adik kami sakit parah kenapa tidak dibawah ke rumah sakit, tapi ini adik kami meninggal hanya di ruang kesehatan.
Setelah adik kami dikabarkan meninggal mereka akan langsung bawah pulang ke kampung, tapi kata ayah saya tunggu sedikit karena ada saudara kita yang akan pergi ke tempat adik kami.
Setelah saudara kami sampai dia dengan cepat memfoto adik kami, dan dikirimkan kepada keluarga.
Kami keluarga merasa hancur melihat keadaan adik kami seperti itu, kalau adik kami meninggal dengan sakit kenapa matanya biru mulutnya, tangannya seperti menahan kesakitan.
Dan setelah melihat foto adik kami seperti itu, ayah saya dengan berat hati putuskan untuk diautopsi adik kami Candra Kumaralo.
Adik kami diautopsi pada tanggal 20 Juli 2021 dan sampai saat ini keluarga belum menerima hasil autopsi.
Kata mereka nanti di sidang akan tahu hasil autopsinya bagaimana. Tapi sampai saat ini sudah lewat ibadah 40 hari kepergian adik kami, keluarga belum dikabarkan kapan sidang akan dilakukan.
Orangtua saya sudah pergi ke Gorontalo untuk melihat mereka yang ditahan (penjara) karena kabarnya sudah ada yang ditahan tapi setelah orangtua kami sampai di Gorontalo, orangtua kami tidak diijinkan untuk melihat mereka yang ditahan.
Kabarnya juga ada 3 orang yang dipindahkan di POM MANADO, orangtua kami juga pergi ke sana untuk melihat apa benar mereka sudah ditahan, tapi orangtua kami tidak diijinkan untuk melihat.
Keluarga hanya ingin memastikan apa betul mereka sudah ditahan atau tidak.
Kami keluarga merasakan kasus ini seperti sengaja didiamkan, keluarga mencoba merelakan tubuh adik kami dibedah-bedah (autopsi). Apapun yang keluarga lakukan adik kami takkan pernah kembali lagi tapi kami keluarga ingin keadilan, kenapa adik kami meninggal seperti ini.
Buat mereka adik kami tidak berharga makanya mereka menyia-nyiakan seperti itu.
Kami keluarga memohon kepada Presiden BPK JOKO WIDODO agar melihat akan kasus ini dan kami keluarga mendapatkan keadilan atas meninggalnya adik kami
Sudara2 tolong bantu agar bisa sampai kepada bapak presiden."
TNI AD memproses hukum atas kasus meninggalnya Prada Candra yang diduga melibatkan enam oknum Batalyon tersebut.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Tatang Subarna mengatakan enam oknum terduga yang melakukan penganiayaan terhadap Prada Chandra Gerson Kumaralo itu telah menjalani pemeriksaan Tim Penyidik Polisi Militer Kodam XIII/Merdeka.
Enam oknum anggota Yonif Raider 715/MTL akan diproses hukum hingga ke pengadilan militer.
Berkas perkara seluruh tersangka telah dilimpahkan ke Oditur Militer IV-18 Manado pada 23 Agustus 2021.
"Selanjutnya TNI Angkatan Darat akan terus mengawal proses hukum ini di Oditur Militer IV-18 Manado sampai dengan Pengadilan Militer sampai tuntas," kata Tatang dalam keterangan resmi yang diterima TribunJakarta.com, Sabtu {4/9/2021).
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul VIRAL Prada Candra Meninggal Tak Wajar, 6 Anggota Yonif Raider 715 Manado Diproses Hukum, https://jakarta.tribunnews.com/2021/09/04/prada-candra-meninggal-tak-wajar-6-anggota-yonif-raider-715-manado-diproses-hukum?page=all
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/ilustrasi-bunuh-sadis.jpg)