415 Anak Usia Pelajar Bunuh Diri Selama Pandemi COvid-19 di Jepang
Penutupan sekolah telah menyebabkan 415 anak dari jenjang SD sampai SMA bunuh diri di Jepang.
SURYAMALANG.COM - 415 anak usia pelajar bunuh diri selama pandemi Covid-19 di Jepang.
Jumlah kasus bunuh diri anak ini mencapai angka tertinggi dalam empat dekade terakhir.
Kementerian Pendidikan Jepang melaporkan penutupan sekolah telah menyebabkan 415 anak dari jenjang SD sampai SMA bunuh diri.
Dikutip dari CNA, jumlah tersebut naik hampir 100 kasus dari tahun lalu.
Dalam sejarah Jepang, bunuh diri sebagai cara untuk menghindari rasa malu atau aib.
Sebelumnya, Jepang berhasil menurunkan angka bunuh diri sekitar 40 persen selama 15 tahun.
Selama 10 tahun berturut-turut dari tahun 2009, angka bunuh diri menurun.
Ketika pandemi mulai menyerang pada tahun 2020, kasus bunuh diri meningkat.
Jumlah wanita yang meninggal karena bunuh diri melonjak di tengah tekanan emosional dan keuangan yang disebabkan oleh pandemi virus corona.
Dikutip dari The Guardian, beberapa hari setelah Olimpiade Tokyo berakhir, Jepang sedang menuju peningkatan infeksi virus corona.
Pada Rabu (13/10/2021), Tokyo melaporkan rekor 5.773 kasus Covid-19 baru, didorong oleh varian Delta.
Secara nasional, totalnya melebihi 25.000 kasus.
Infeksi yang melonjak menambah kebencian yang dirasakan oleh publik yang menentang Olimpiade.
Publik menginginkan olimpiade ditonton dari rumah.
Rumah sakit berada di bawah tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya.