Berita Batu Hari Ini
Aliansi Selamatkan Malang Raya Ingatkan DLH Batu Terkait Pembuatan Kolam di Sumber Umbul Gemulo
Aliansi Selamatkan Malang Raya berikan rekomendasi ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu mengenai adanya kegiatan di sekitar Sumber Umbul Gemulo
Penulis: Benni Indo | Editor: isy
Berita Batu Hari Ini
Reporter: Benni Indo
Editor: Irwan Sy (ISY)
SURYAMALANG.COM | BATU - Kelompok aktivitas peduli lingkungan yang menamakan diri Aliansi Selamatkan Malang Raya memberikan rekomendasi kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu mengenai adanya kegiatan di sekitar Sumber Umbul Gemulo.
Rekomendasi tersebut yakni meminta Pemerintah Kota Batu menghentikan seluruh kegiatan di kawasan sumber mata air Umbul Gemulo untuk mencegah adanya kerusakan sumber mata air dan kondisi fisik kawasan sekitarnya.
Selanjutnya, meminta penanggung jawab kegiatan untuk menunjukkan bahwa proses perizinan pada aktivitas dalam kawasan lindung telah memenuhi peraturan dan perundang-undangan yang ada.
Jika ditemukan pelanggaran pada proses perizinan, maka seluruh proses harus dihentikan dan semua kerusakan pada kawasan tersebut dipulihkan.
Poin ketiga adalah meminta Pemkot Batu melibatkan masyarakat dan pemerhati lingkungan hidup dalam setiap proses sebagai salah satu bentuk partisipasi atau peran serta masyarakat.
Hal itu dimaksudkan agar masyarakat sekitar atau pengguna sumber mata air dapat memberikan masukan terkait kebijakan karena menyangkut hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.
Juru Bicara Aliansi Selamatkan Malang Raya, Pradipta Indra menjelaskan, ketenangan Sumber Mata Air Gemulo yang terletak di Desa Bulukerto, Bumiaji, Kota Batu terusik oleh penggalian kolam dengan diameter cukup lebar yang jaraknya tidak jauh dari situs mata air.
“Ada beberapa asumsi yang menggelinding pasca pembersihan semak dan beberapa pohon untuk kebutuhan penggalian kolam tersebut yakni, mengapa ada kolam di dekat situs mata air? Untuk apa kolam tersebut dan siapa yang melakukannya,” terang Indra dalam keterangan tertulis yang diterbitkan Kamis (14/10/2021).
Komunitas Nawakalam yang merupakan wadah peduli lingkungan di desa, bersama WALHI Jawa Timur, Malang Corruption Watch (MCW) dan Sindikat Aksata lalu bertamu ke DLH Kota Batu awal Oktober ini.
Dijelaskan Indra, berdasarkan keterangan Kepala Dinas LH, Aries Setiawan pembangunan kolam tersebut ditujukkan untuk budidaya ikan endemik. S
“Selain itu pembangunan kolam merupakan jawaban atas keresahan para pembudidaya ikan hias. Ia pun menegaskan tidak akan ada bangunan beton atau fisik serta akan mendorong konservasi kawasan,” kata Indra setelah bertemu Aries di ruang kerjanya.
Meski begitu, prosedur yang dilakukan oleh DLH Kota Batu dianggap akan menjadi preseden buruk dalam penyelamatan mata air Umbul Gemulo ke depan oleh Aliansi Selamatkan Malang Raya.
Pasalnya saat melakukan aksi tersebut DLH tidak menjelaskan kerangka pembangunan kawasan kepada elemen sipil, khususnya warga yang dihidupi oleh situs mata air.
“Kami pun mengingatkan kepada DLH Kota Batu untuk segera melibatkan masyarakat dan elemen sipil lainnya secara transparan sebagai wujud partisipasi dalam perlindungan kawasan lindung,” tegas Indra.