Berita Batu Hari Ini
Perdebatan Penggunaan Lapangan Stadion Brantas Batu Karena Buruknya Komunikasi
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, mengatakan ada kesalahpahaman dengan pihak PSSI Kota Batu terkait relokasi pedagang ke lapangan Stadion Brantas.
Penulis: Benni Indo | Editor: isy
Berita Batu Hari Ini
Reporter: Benni Indo
Editor: Irwan Sy (ISY)
SURYAMALANG.COM | BATU - Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, mengatakan ada komunikasi yang kurang baik sehingga terjadi kesalahpahaman dengan pihak PSSI Kota Batu terkait relokasi pedagang ke lapangan Stadion Brantas.
Dewanti bersama Sekda Kota Batu, Zadim Efisiensi serta Kepala Dinas Perdagangan, Usaha Mikro dan Perdagangan, Eko Suhartono telah bertemu dengan perwakilan PSSI Kota Batu di rumah dinas, Senin (1/11/2021).
“Baru saja ada pertemuan dengan PSSI, karena komunikasi yang kurang, sehingga ada yang belum jelas. Setelah komunikasi, jadi jelas. PSSI mendukung pembangunan Pasar Besar Kota Batu dengan membolehkan relokasi berada di dalam stadion,” ujar Dewanti.
Dalam pertemuan tersebut, Dewanti menjelaskan bahwa banyak pedagang yang belum tertampung sehingga membutuhkan tempat.
Dengan adanya hal tersebut, Pemkot Batu mengajukan rekomendasi ke Kemenpora untuk menggunakan lapangan di Stadion Brantas.
Akhirnya rekomendasi tersebut disetujui. Dalam surat tertanggal 29 September 2021 yang ditandatangani Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, dijelaskan rekomendasi pengalihfungsian prasarana olahraga Stadion Gelora Brantas untuk relokasi pedagang pasar pada prinsipnya dapat diberikan dengan memperhatikan urgensi sebagai tindak lanjut peraturan Presiden No 80 Tahun 2019.
Serta komitmen Pemerintah Kota Batu dalam menyelenggarakan urusan wajib non pelayanan dasar dengan menjamin penyediaan prasarana olahraga pengganti selama kegiatan alih fungsi dilakukan.
Komite Hukum dan Advokasi PSSI Kota Batu, Kayat Hariyanto memaparkan, Pemkot Batu meminta agar PSSI dan cabang olahraga yang lain untuk ikhlas bersama-sama menyukseskan program revitalisasi pasar.
Sebagai gantinya, sudah ada janji pembangunan stadion yang DED-nya dirampungkan pada 2022.
“Intinya Ibu Wali Kota tadi siap membangun kembali stadion sesuai keinginan PSSI dan cabor-cabor yang lain,” terangnya.
Kata Kayat, sesuai rekomendasi Kemenpora, wali kota punya kewajiban mencarikan tempat pengganti stadion yang dibutuhkan oleh PSSI dan klub.
Dalam pertemuan itu, PSSI Kota Batu mengusulkan stadion Agrokusuma.
Pemkot Batu akan menganggarkan biaya sewa selama memakai lapangan Agrokusuma.
“Wali Kota Batu sepakat, pekan ini, pada saat pembahasan tanggal Renja 2022 tanggal 3 November 2021 di DPRD, akan mengajukan DED 2022 dan menyarankan diadakan lomba desain pembangunan stadion,” ungkapnya.
Setelah ada kejelasan dari pertemuan itu, PSSI Kota Batu mengikuti hasil pertemuan sehingga lapangan stadion digunakan untuk tempat relokasi.
Meski sudah mendapat rekomendasi lapangan baru di Agrokusuma, Kayat mengatakan bahwa lapangan itu hanya digunakan untuk latihan.
Kalau untuk pertandingan resmi, PSSI Kota Batu akan meminjam stadion di luar kota.
Kemungkinan terdekat adalah Stadion Gajayana di Kota Malang.