Berita Malang Hari Ini

Sahawood dan Malanggleeerr Beri Solusi Bisnis saat Pandemi

Rangkaian kegiatan Malang Space 2021 ini kini berlanjut dengan digelarnya Talkshow yang mengangkat tema Solusi Bisnis saat Pandemi

Editor: Zainuddin
Talkshow bertema Solusi Bisnis saat Pandemi pada Kamis (18/11/2021). 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Rangkaian kegiatan Malang Space 2021 ini kini berlanjut dengan digelarnya Talkshow yang mengangkat tema Solusi Bisnis saat Pandemi pada Kamis (18/11/2021).

Kegiatan yang dilakukan secara virtual ini mengundang dua narasumber yang juga pelaku dalam dunia UMKM yang di antaranya ialah Isa Aprillia CEO Malanggleeerr dan Mo Theo Za Founder Sahawood, serta dihadiri oleh pelaku UMKM.

Dalam kegiatan tersebut, Mo Theo Za Founder Sahawood menjelaskan, sejumlah strategi dan solusi saat menjalankan bisnis di tengah pandemi. Solusi yang disampaikan ini merupakan pengalaman Theo saat berbisnis dalam memasarkan produk-produk dari Sahawood.

Dari hasil pengalaman itu, kemudian Theo mulai berpikir agar bisnis yang dijalankannya bisa bertahan di saat pandemi yang tak kunjung usai ini.

Sekaligus juga menjadi bahan pembelajaran dan motivasi kepada UMKM lain agar tetap survive di tengah pandemi.

"Jujur saja bisnis kami saat ini lesu. Kami belum berani berproduksi lagi karena sampai sekarang belum dapat pesanan. Belum lagi banyak pengrajin kami yang sudah beralih profesi," ucap Theo.

Sahawood sendiri merupakan UMKM yang memanfaatkan limbah kayu sebagai bahan utamanya untuk membuat produk.

Talkshow bertema Solusi Bisnis saat Pandemi pada Kamis (18/11/2021).

Produk dari Sahawood yang paling dikenal ialah kacamata dan jam tangan yang terbuat dari kayu. Bahkan, kedua produk tersebut sampai dikenal di mancanegara.

Akibat pandemi yang telah berjalan hampir dua tahun ini, Theo pun sampai mencoba cara lain dengan memproduksi produk lain dari kayu.

Hal ini dilakukan, agar Sahawood mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19.

"Saat ini kami hanya bisa bertahan. Bertahan adalah cara yang paling ideal di saat pandemi ini. Meski untung kami tidak banyak, yang pasti kami harus bisa bertahan, dengan cara memproduksi produk lain yang bahan bakunya tetap dari kayu," terangnya.

Tak hanya itu, dalam bertahan di tengah pandemi ini kata Theo juga harus dilakukan dengan cara melakukan kolaborasi dengan siapapun.

Kolaborasi ini yang nantinya dapat menjadi sumber inspirasi untuk menemukan kembali ide dan inovasi dalam berkarya.

"Mencoba cara lain ini sudah kami lakukan. Bahkan kamo sempat diskusi apakah tetap memproduksi kacamata, meski stok masih banyak, atau kami produksi produk lain, atau bisnis. Hingga kami berkeinginan untuk membuat galeri sendiri dengan berkolaborasi dengan komunitas UMKM lain di Kota Malang," terangnya.

Salah satu bentuk kolaborasi yang akan dilakukan oleh Sahawood ialah membuat green bisnis atau bisnis yang ramah lingkungan.

Salah satunya ialah menghasilkan produk dari buah dan sayuran layak pakai untuk dijadikan bubuk.

Dalam green bisnis ini, Sahawood berkolaborasi dengan Universitas Indonesia dan UNDP.

Selain itu, Sahawood juga pernah berkolaborasi dengan komunitas UMKM lain di Indonesia dengan membuat program 20 juta masker.

Program tersebut juga mendapatkan dukungan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

"Green Bisnis ini yang akan kami kembangkan. Kalau potensi bisnisnya bagus, merupakan cara kami menghadapi pandemi. Karena di organisasi kami ini ingin membuat perusahaan, agar organisasi kami tidak bergantung pada pendonor," terangnya.

Sementara itu, Isa Aprillia CEO Malanggleeerr juga membagikan tips solusi bisnis saat pandemi Covid-19.

Talkshow bertema Solusi Bisnis saat Pandemi2

Salah satu tipsnya ialah dengan memberikan edukasi kepada para UMKM agar mampu beradaptasi dengan pandemi.

Hal ini dilakukan, karena Malanggleeerr merupakan platform Digital atau marketplace yang memang dikhususkan bagi para UMKM.

"Kalau kita bicara pandemi, ya tidak akan selesai. Maka dari itu, kami banyak mengedukasi UMKM agar lebih cerdas dalam menyiasati saat pandemi ini. UMKM juga kami edukasi dalam layanan digital marketing," terangnya.

Perempuan yang akrab disapa Ica itu juga meminta kepada UMKM agar terus berkreasi dan berinovasi.

Dia juga mengedukasi UMKM agar tidak terlalu banyak berharap dengan bantuan sosial yang kerap diberikan oleh pemerintah.

"Saya selalu tekankan agar tidak terlalu banyak UMKM ini berharap bansos, tapi harus berkreasi. Ini jadi tugas kami dalam mengubah mindset agar UMKM tetap dapat survive. Sembari nanti ada solusi yang diberikan oleh pemerintah," ujarnya.

Tak hanya itu, Malanggleeerr juga membuat sejumlah program yang salah satunya ialah Perempuan Tangguh Malanggleeerr.

Program tersebut dibuat, karena hampir 95 persen UMKM yang berjualan di Malanggleeerr.com merupakan perempuan dari 500 UMKM yang berjualan di Malanggleeerr.

"Bentuk edukasi yang kami berikan bermacam-macam, mulai dari literasi keuangan, bisnis dan lain sebagainya. Ya semoga saja UMKM ini bisa tetap survive di tengah pandemi ini," tandasnya.

Kegiatan Malang Space 2021 sendiri berfokus pada pameran virtual produk Industri Kecil Menengah (IKM) Kota Malang. Masyarakat bebas masuk ke ruang pamer virtual dan memilih produk yang diinginkan dengan engakses http://www.malangspace.id.

Masyarakat bisa mendapat voucher diskon belanja sebesar Rp50.000,- untuk belanja produk IKM di Virtual Expo dengan cara mengunjungi website dan mengisi kuis harian yang ada di dalam Virtual Expo.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved