Gunung Semeru Meletus
Polda Jatim Telah Siagakan 400 Sabhara dan Brimob untuk Penanganan Dampak Erupsi Semeru
Ratusan orang personel dalam dua kompi pasukan itu, akan bergabung dengan 200 orang pasukan yang sudah berada di lokasi.
SURYAMALANG.COM|SURABAYA - Sejumlah 200 orang anggota Sabhara dan Brimob Polda Jatim kembali diberangkatkan ke lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Selasa (7/12/2021).
Ratusan orang personel dalam dua kompi pasukan itu, akan bergabung dengan 200 orang pasukan yang sudah berada di lokasi. Artinya, Polda Jatim telah menyiagakan 400 orang personel di lokasi kejadian kebencanaan.
Mereka dikerahkan untuk melakukan proses percepatan evakuasi korban selamat untuk dibawa ke pengungsian. Kemudian, proses pencarian korban yang dikabarkan masih hilang.
Lalu, pengawalan warga yang berupaya mengambil harta benda di rumahnya untuk dibawa ke pengungsian.
Sekaligus, menjalankan fungsi penjagaan dan patroli keliling untuk mengantisipasi adanya potensi penjarahan yang dilakukan pihak tak bertanggung jawab.
“Kami menambah lagi 2 kompi. Ya 200. Brimob 1 kompi, dan Sabhara. Artinya ada 400 personel yang ada di lokasi,” ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko, saat dihubungi TribunJatim.com, Selasa (7/12/2021).
Sementara itu, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, jumlah korban meninggal akibat erupsi Gunung Semeru kini menjadi sebanyak 34 jiwa. Sementara itu, 17 orang masih dinyatakan hilang, dan warga luka-luka 56 jiwa, Selasa (7/12/2021).
Data tersebut merupakan data terkini Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru hari ini pukul 12.00 WIB.
“Sedangkan jumlah populasi terdampak sebanyak 5.205 jiwa. Terkait dengan jumlah warga yang dinyatakan hilang dan luka, posko masih melakukan pemutakhiran data dan validasi," ungkapnya dalam siaran pers.
Kemudian, jumlah warga mengungsi mengalami peningkatan menjadi 3.697 jiwa.
Warga yang mengungsi ini sebagian besar berada di wilayah Kabupaten Lumajang, sedangkan di Kabupaten Malang hanya terdapat 24 jiwa.
Sebaran titik pengungsian di Kabupaten Lumajang berada di Kecamatan Pronojiwo dengan 9 titik berjumlah 382 jiwa, Kecamatan Candipuro 6 titik 1.136 jiwa, Kecamatan Pasirian 4 titik 563 jiwa, Kecamatan Lumajang 188 jiwa, Kecamatan Tempeh 290 jiwa, Kecamatan Sumberseko 67 jiwa, Kecamatan Sukodono 45 jiwa.
Selain dampak korban jiwa, erupsi mengakibatkan 2.970 unit rumah terdampak.
Pihak pemerintah daerah masih melakukan pemutakhiran jumlah rumah terdampak maupun tingkat kerusakan.
Bangunan terdampak lainnya berupa fasilitas pendidikan 38 unit dan jembatan terputus; Gladak Perak 1 unit. (Luhur Pambudi)