Gunung Semeru Meletus
Dusun Curah Kobokan Lumajang Dihantui Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru Meletus
Banjir lahar dingin Gunung Semeru meletus di Sungai Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: isy
Berita Lumajang Hari Ini
Reporter: Tony Hermawan
Editor: Irwan Sy (ISY)
SURYAMALANG.COM | LUMAJANG - Warga Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Pronojiwo mulai dihantui bahaya sekunder sedimentasi lava.
Sungai yang menjadi jalur aliran lahar siang tadi (15/12/2021), dilanda banjir.
Ini terjadi karena kawasan lereng diguyur hujan deras.
Nurul Yaqin Pribadi Kepala Desa Supiturang mengatakan, banjir lahar dingin Gunung Semeru meletus terjadi sekira pukul 14.00 WIB.
Akibatnya, semua warga yang masih berusaha menyelamatkan harta benda dari dampak erupsi dipaksa berhenti.
Mereka diminta mengamankan diri ke posko pengungsian Balai Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro.
"Alhamdulillah semua selamat aman," kata Yaqin.
Dusun Curah Kobokan, kata Yaqin, kini sudah menjadi zona merah dalam ancaman bencana gunung api, Semeru.
Erupsi sabtu (4/12) lalu, mengakibatkan kontur jalur aliran lava berubah.
Lava tidak hanya mengarah ke sungai, tapi juga ada jalur baru menuju ke pemukiman warga.
"Ini yang kami takutkan. Karena di sepanjang jalur masih ada banyak abu vulkanik yang menumpuk di sana. Kalau hujan bisa turun itu menyapu pemukiman," ujarnya.
Lantaran ancaman bencana di kampung Curah Kobokan terlalu besar, Pemkab Lumajang berencana merelokasi pemukiman warga ke kawasan yang lebih aman.
Namun, pemilihan lokasi berulang kali menghadapi kondisi pelik. Rencana awal Pemkab Lumajang akan menggunakan lahan milik Perhutani di lapangan Desa Penanggal, Candipuro untuk dijadikan hunian masyarakat.
Namun, setelah dikaji ternyata lokasi itu menjadi sumber mata air beberapa desa di sekitarnya.
Dikhawatirkan, jika ada bangunan perumahan di sana sumber mata air untuk pemenuhan hidup masyarakat bisa berkurang.
Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar menyebut, saat ini pihaknya sudah mengajukan dua lokasi baru milik Perhutani untuk dapat dijadikan tempat relokasi.
Lokasinya ada di Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo dan Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro.
Sejauh ini, pengukuran lahan di dua lokasi itu sudah dilakukan.
Namun, pembangunan belum bisa dikerjakan karena dua kawasan tersebut masih dalam tahap kajian zona aman bencana gunung berapi oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Sudah deal, tapi perlu cek terakhir. Yang jelas semua sudah menyatakan oke, tinggal proses adminitrasi saja," pungkas dia.