Gunung Semeru Meletus
Lahan Relokasi 90,99 Hektar Siap, Rumah Pengganti Bagi Warga Terdampak Erupsi Semeru Segera Dibangun
Lahan relokasi seluas 90,99 hektar untuk lokasi hunian baru di dua titik di daerah Candipuro dan di daerah Pronojiwo sudah disiapkan pemerintah.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM , SURABAYA - Rumah pengganti, atau hunian tetap bagi warga terdampak bencana awan panas guguran Gunung Semeru bisa segera dibangun.
Lahan relokasi seluas 90,99 hektar untuk lokasi hunian baru di dua titik di daerah Candipuro dan di daerah Pronojiwo sudah disiapkan pemerintah.
Nantinya akan dibangun sekitar 2.000 an hunian di lahan relokasi itu.
Kabar baik ini disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa seusai rakor bersama Wapres RI KH Ma'ruf Amin dan juga Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK) Siti Nurbaya Bakar di VIP Room Bandara Juanda Sidoarjo, Kamis (16/12/2021) siang.
Sebagaimana diketahui, Gunung Semeru yang kembali mengalami erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran pagi ini membuat rencana kunjungan Wapres ke Lumajang menyapa pengungsi batal.
Sebagai gantinya, Wapres Ma'ruf Amin dan jajaran menggelar rakor di Bandara Juanda.
Usai rakor tersebut, disampaikan adanya kabar baik bagi para pengungsi, warga korban erupsi Semeru di mana hunia tetap pengganti untuk mereka akan segera dibangun.
Hal ini bisa dipastikan lantaran SK dari Kementerian LHK atas lahan yang nantinya digunakan sebagai lahan untuk hunian pengganti telah ditandatangani dan terbit.
"Kalau kita tanya ke pengungsi selalu yang mereka harapkan adalah kepastian hunian mereka. Alhamdulillah surat keputusan dari Menteri LHK telah keluar tadi malam untuk menyiapkan lahan seluas 90,99 hektar di dua titik di daerah Candipuro dan di daerah Pronojiwo," kata Gubernur Khofifah, usai rakor.
Lahan tersebut adalah lahan yang disiapkan untuk pembangunan hunian sementara hingga hunian tetap bagi warga terdampak.
Dikatakan Khofifah, dari dua lokasi itu yang disiapkan besar adalah Candipuro dan saat ini penyiapan hunian tetapnya sudah bisa dilakukan.
"Land clearing sudah bisa dilakukan setelah turunnya SK. Karena alat berat milik Kementerian PU, milik Kodam, milik Polda dan juga Pemprov sudah ada di sana. Setelah land clearing, sejumlah hunian itu segera dibangun huntara (hunian sementara) nya," tegas Khofifah.
Lebih lanjut disampaikan gubernur yang juga mantan Menteri Sosial RI, hunian sementara yang akan dibangun itu nantinya akan menjadi satu kesatuan dengan rumah induk hunian tetap atau rumah pengganti.
"Sehingga ketika hunian tetapnya selesai, hunian sementaranya bisa dijadikan bagian dari pengembangan rumah. Bisa untuk tambahan kamar, tambahan dapur dan seterusnya," tambah Khofifah.
Rumah pengganti berbentuk hunian tetap bagi warga terdampak bencana Semeru akan dibangun dengan jumlah sekitar 2.000 an hunian.