Berita Surabaya Hari Ini
Polemik Matinya Dumbo Si Anak Gajah KBS, BKSDA Beri Teguran Hingga Jabatan Dirut Dalam Evaluasi
Matinya koleksi satwa Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) itu berbuntut panjang terlebih ada indikasi ditutupi
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Dyan Rekohadi
"Kematian gajah Dumbo terkontaminasi jenis virus serpes. Virus ini mematikan dan spesifikasinya rentan menyerang di usia muda sampai dengan 10 tahun. Kematian cenderung cepat," kata Khoirul.
Namun setelah dirunut lagi, KBS juga telat melaporkan kematian ke BKSDA.
Kabid KSDA Wilayah II BKSDA Jatim, Widodo, menyayangkan sikap KBS yang tidak segera melapor.
"1x24 jam harus sudah lapor. Kami sudah kasih teguran," kata Widodo.
Karena telah menimbulkan kegaduhan, Komisi B meminta pertanggungjawaban Dirut KBS Khoirul.
Apalagi tidak hanya sekali. November kemarin ternyata ada satwa orang utan juga mati. Lagi-lagi tidak terbuka.
"Komisi B akan mengevaluasi Dirut KBS. Sebab KBS ini sudah milik seluruh warga. Tidak boleh manajemennya tidak terbuka begini," kata Anas.
Reaksi untuk segera mengevaluasi direksi KBS juga disuarakan anggota Komisi B Riswanto.
"Kematian satwa gajah harus disikapi serius. Tapi tidak mau terbuka. Ada apa. Sebaiknya Komisi B minta seluruh keuangan KBS harus diaudit," tegas Ruswanto.
Seperti diketahui kematian anak Gajah KBS, si Dumbo baru diketahui oleh warga pada Jumat (17/12/2021)atau 2 hari setelah peristiwa kematian pada Rabu (15/12/2021) pukul 03.26 WIB.