Berita Blitar Hari Ini
Modal Rp 300.000, Andyk Widodo Raup Omzet Rp 100 Juta/Bulan dari Kerajinan Hiasan Rumah di Blitar
Andyk Widodo (32) sukses menekuni bisnis kerajinan hiasan rumah berbahan limbah kayu di Kota Blitar.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, BLITAR - Andyk Widodo (32) sukses menekuni bisnis kerajinan hiasan rumah berbahan limbah kayu di Kota Blitar.
Bisnis kerajinan hiasan rumah milik bapak satu anak itu terus berkembang.
Sekarang pria asal Perumahan GKR, Sananwetan, Kota Blitar ini memiliki 30 pekerja.
Andyk terlihat santai mengawasi para pekerjanya di rumah produksinya di Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Sabtu (8/1/2022).
Rumah tiga lantai itu khusus digunakan untuk memproduksi usaha kerajinan hiasan rumah milik Andyk.
Di lantai satu, digunakan khusus untuk pegawai administrasi dan pemasaran.
Di lantai dua dipakai sebagai tempat produksi. Sedang lantai tiga digunakan untuk finishing dan packing.
"Total ada 30 pekerja, mulai pemasaran, produksi, sampai kurir," kata Andyk kepada SURYAMALANG.COM.
Andyk membangun usaha itu tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Dia dengan dibantu istrinya merintis usaha itu mulai dari nol pada awal 2017.
Andyk yang memproduksi kerajinan hiasan rumah, sedang istrinya bagian pemasaran.
"Modal awal saya memulai usaha ini hanya Rp 300.000," pria berambut ikal itu.
Sebelum terjun ke bisnis kerajinan hiasan rumah, Andyk pernah mencoba usaha membuat rak gantung dengan bahan kain dan mika pada 2015.
Tapi, usaha rak gantung milik Andyk hanya bertahan satu tahun.
"Usaha rak gantung berhenti pada 2016. Itu awal mulai belajar usaha dan jatuh," katanya.
Andyk beralih menekuni usaha kerajinan hiasan rumah juga tanpa sengaja.
Awalnya, dia dimintai tolong istrinya untuk membuatkan vas pagar untuk hiasan dinding rumahnya.
Setelah jadi, Andyk memfoto vas pagar karyanya dan diunggah ke akun media sosial.
Ternyata, ada orang tertarik untuk membeli vas pagar hiasan dinding karya Andyk.
"Dari situ, saya mulai memproduksi lagi untuk dipasarkan," ujarnya.
Kerajinan hiasan rumah karya Andyk ternyata diterima oleh pasar. Pesanan bermacam hiasan rumah mulai berdatangan dari pelanggan.
"Saya tidak pernah menolak pesanan, segala macam pesanan hiasan rumah saya buatkan," katanya.
Karena pesanan mulai banyak, Andyk merasa kewalahan dan merekrut pekerja. Awalnya, dia merekrut pekerja hanya untuk bagian finishing.
"Pesanan semakin ramai, akhirnya saya menambah pekerja lagi untuk produksi. Termasuk kakak saya yang mebel juga saya minta bantu produksi," ujarnya.
Andyk memang sudah tidak asing lagi dengan kerajinan dekorasi maupun hiasan rumah.
Sejak kecil, dia sering ikut kakeknya membuat dekorasi untuk manten.
Bahkan, ketika masih sekolah, Andyk juga sudah sering mendapatkan pesanan mendekorasi panggung acara di kampung-kampung.
"Dasar pekerjaannya sama. Hanya tinggal mengganti bahannya saja. Kalau dulu pakai bahan styrofoam, sekarang pakai bahan kayu. Kayunya sebagian pakai limbah perajin kendang jimbe," katanya.
Produk kerajinan hiasan rumah milik Andyk bervariasi mulai gantungan, vas pagar, ambalan, rak dinding, dan walldecor.
Tiap bulan, dia bisa menjual 15.000-20.000 unit produk ke seluruh Indonesia, bahkan luar negeri seperti Malaysia, Singapura, dan Filipina.
"Pesanan dari luar negeri lewat marketplace, ekspornya masih ritel belum kontainer," ujarnya.
Sekarang bisnis kerajinan hiasan rumah milik Andyk juga merambah ke fashion dan kerajinan untuk edukasi anak.
"Kalau omzet rata-rata di atas Rp 100 juta per bulan," katanya.