Kisah Anak Tega Seret dan Aniaya Ayah Kandung di Depan Toko HP Hanya Gara-Gara Kartu ATM

Korban yang diketahui bernama Umbu Roma Runu Wali (58) terlihat dalam rekaman kamera CCTV diseret dan dianiaya di depan toko oleh anaknya sendiri

Editor: Dyan Rekohadi
KOLASE - POS-KUPANG.COM/HO-HUMAS RSUD WAINGAPU - SCREENSHOT
Korban penganiayaan oleh anka sendiri, Umbu Roma Runu Wali (58) dalam perawatan di rumah sakit dan Peristiwa penganiayaan terlihat dalam rekaman kamera CCTV di depan toko oleh anaknya sendiri bernama Saktiawan Umbu Kura Lena. 

SURYAMALANG.COM - Peristiwa kekerasan yang dilakukan seorang anak pada ayahnya di tempat umum tertangkap oleh kamera CCTV.

Peristiwa pengangiayaan seorang ayah yang sudah tua oleh anaknya ini terjadi di halaman sebuah toko HP di Waibakul, Kabupaten Sumba Tengah pada Jumat, 14 Januari 2022.

Korban yang diketahui bernama Umbu Roma Runu Wali (58) terlihat dalam rekaman kamera CCTV diseret dan dianiaya di depan toko oleh anaknya sendiri bernama Saktiawan Umbu Kura Lena.

Akibat penganiayaan itu korban kini harus dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Umbu Rara Meha Waingapu, Sumba Timur. 

Penganiayaan tersebut, bermula ketika korban yang sedang berbelanja di toko counter handphone (HP), Rizky Cell Waibakul didatangi anak dan menantunya, Jumat, 14 Januari 2022 sekitar pukul 13.00 Wita.

Anak bungsu dari dua bersaudara atas nama Saktiawan Umbu Kura Lena itu meminta uang, ATM beserta pin pada bapaknya.

Saat itu, korban akan membayar biaya pembelian Handphone. 

"Mereka minta uang, ATM dan pinnya. Dan bapa sementara mau bayar HP, jadi mereka tiba-tiba datang, bicara minta ATM dan pin, karena si korban tidak kasih, jadi si anak langsung pukul dan seret keluar, injak sampai korban tidak sadarkan diri," ujar salah satu kerabat korban kepada POS-KUPANG.COM (Grup SURYAMALANG.COM). 

Korban yaang sempat pingsan setelah mendapat penganiayaan di counter, ditolong keluarga dan dibawa pulang ke rumah.

Namun pelaku masiH mengikuti hingga ke rumah dan kembali menganiaya korban hingga pingsan.

Korban yang pingsan ditinggalkan begitu saja oleh anak dan menantunya. 

Salah seorang anggota keluarga korban yang dikonfirmasi POS-KUPANG.COM ke telepon selulernya, Minggu 16 Januari 2022 siang mengaku, sejak Sabtu 15 Januari 2022 pagi, korban di rujuk ke RSUD Waingapu, Sumba Timur karena dalam kondisi tidak sadar akibat menderita penganiayaan oleh anaknya.

Informasi diperoleh Minggu 16 Januari 2022 pagi, menyebutkan korban sudah sadar tetapi belum bisa berkomunikasi.

Direktur RSUD Umbu Rara Meha Waingapu, dr. Rudi Damanik melalui Kepala Bidang Pelayanan, Petrus Domu Wora, SKM mengatakan, pasien Umbu Roma Runu Wali dirujuk di rumah sakit milik pemerintah daerah Sumba Timur pada Sabtu, 15 Januari 2022 kemarin. 

"Pasien dirujuk ke sini (RSUD Umbu Rara Meha) kemarin jam 11.30 pak," ujar Petrus Domu Wora saat dihubungi POS-KUPANG.COM.

Ia menyebut, berdasarkan keterangan dokter ahli bedah, dr. Andre, yang menangani pasien tersebut, kondisi pasien Umbu Roma Runu Wali makin membaik. 

Saat ini, kata dia, pasien asal Desa Tarung Majaga, Kecamatan Katikutana Selatan itu dirawat di ruang Bougenville RSUD Umbu Rara Meha.

"Pasien tersebut sedang dirawat dengan baik oleh pihak RSUD URM. Kita berharap agar secepatnya mengalami kesembuhan," ujar Petrus Domu Wora. 

Pelaku Ditangkap Polisi

Kapolsek Katikutana, Kabupaten Sumba Tengah, AKP A.A.K Yuliantara mengatakan pelaku penganiayaan, Saktiawan Umbu Kura Lena sudah diamankan di Polsek Katikutana, Sumba Tengah, Sabtu 15 Januari 2022.

Pelaku dan korban adalah warga Desa Tarung Manjaga, Kecamatan Katikutana Selatan, Kabupaten Sumba Tengah.

Kini pelaku ditahan di Polsek Katikutana, Sumba Tengah untuk menjalani proses hukum. 

Penyidik sedang melakukan pemeriksaan terhadap pelaku guna mengungkap kasus tindakan penganiayaan terjadi.

Kapolsek Katikutana, Kabupaten Sumba Tengah, AKP  A.A.K Yuliantara menyampaikan hal itu ketika dikonfirmasi POS-KUPANG.COM via telepon, Minggu siang 16 Januari 2022.

Menurut Kapolsek Katikutana Yuliantara, sekilas keterangan pelaku nekad melakukan penganiayaan terhadap bapa kandungnya terkait persoalan uang.

Dikatakan saat ini pelaku sedang memperbaiki kubur mamanya dan membutuhkan uang.

Sementara ayahnya menggunakan uang dari gaji pensiunan mamanya (almahrum) untuk berbelanja sesukanya.

" Saya hanya sekilas mendengar alasan pelaku menganiaya bapak kandungnya karena persoalan uang. Ia Ingin minta uang mamanya (almahrum) yang dipegang bapanya karena sedang memperbaiki kubur mamanya. Karena bapa menggunakan uang mama sesuai kemauannya," katanya.

Sementara itu terkait dengan kondisi korban terkini, Kapolsek Yuliantara mengatakan, sampai saat ini, korban masih menjalani perawatan di RSUD Waibakul, Sumba Tengah.

 

*Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved