Berita Lumajang Hari Ini

Ditarget 2 Bulan Harus Tuntas, Proyek Jembatan Gantung di Piket Nol Lumajang Terancam Molor

Tahap awal pembangunan jembatan gantung yang diperuntukkan untuk mengganti Jembatan Gladak Perak masih banyak menyisakan pekerjaan.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: isy
tony hermawan/suryamalang.com
Sejumlah pekerja saat mengerjakan proyek jembatan gantung di Lumajang. 

Berita Lumajang Hari Ini
Reporter: Tony Hermawan
Editor: Irwan Sy (ISY)

SURYAMALANG.COM | LUMAJANG - Tahap awal pembangunan jembatan gantung yang diperuntukkan untuk mengganti Jembatan Gladak Perak masih banyak menyisakan pekerjaan.

Pembuatan jalan menuju akses jembatan gantung masih terkendala perizinan, sehingga berpotensi pembangunan jembatan gantung membutuhkan waktu lebih dari dua bulan.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.5 BBPJN Jawa Timur-Bali Rizal Sanaba mengatakan, ini kontur tanah di jalan perbukitan Piket Nol sangat mendukung untuk dibangun jembatan gantung.

Mutu pasir dan batu diyakini kuat memikul beban jembatan gantung.

Akan tetapi, posisi jembatan gantung di belakang tebing batu besar.

Oleh karena itu, pihaknya musti membuka akses tersebut, dengan cara meledakan tebing dengan mengunakan dinamit.

"Sebenarnya peledakan ini sudah kami rencanakan Senin (18/1/2022) lalu. Tapi sampai sekarang perizinan dari polisi tidak kunjung turun, jadi belum bisa dilakukan," kata Rizal.

Dia menuturkan, desain awal jembatan gaantung rencananya dibuat sepanjang 84 meter.

Setelah beberapa kali pembahasan, panjang jembatan bertambah menjadi 120 meter.

Segala kemungkinan perubahan masih bisa saja terjadi sebab semuanya masih dalam taraf perhitungan.

"Sekali lagi, semuanya masih belum final. Tetapi gambaran awal modelnya mirip Jembatan Gantung Kaliregoyo," terangnya.

Selain terkendala masalah perizinan dan teknis, kondisi cuaca juga sering membahayakan.

Pasalnya, setiap sore banjir lahar kerap melanda Sungai Piket Nol.

Sering kali, banjir lahar ini datang disertai kepulan asap belerang, dari endapan sisa material erupsi Gunung Semeru.

Kondisi ini berisiko bagi keselamatan pekerja.

"Sebenarnya kalau target dua bulan ini sangat sulit karena kondisi lapangan sangat berat. Standar pengerjaan gantung itu butuh waktu 4-5 bulan. Bisa pengerjaan selesai 2 bulan asalkan kalau lahan sudah siap," pungkas dia.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved