Tangis Nurul Arifin Bongkar Sinyal Pamit Putrinya, Akui Maura Magnalia Keluhkan Ini Sebelum Wafat
Nurul Arifin tak kuasa menahan tangisnya saat mengungkap rasa kehilangan atas kepergian sang anak, Maura Magnalia.
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Dyan Rekohadi
Mendengar curhat sang putri, saat itu, Nurul berusaha menenangkan Maura Magnalia.
"Saya bilang, 'jangan dibandingkan, ya setiap orang kan berbeda Maura'. Kayak begitu sih," ujar Nurul Arifin.

Bukan hanya itu, Nurul Arifin juga mengungkapkan quality time terkahir bersama Maura Magnalia.
"Dia masuk ke kamar saya, ajak ngobrol. Hari Minggu, dia belum bangun, saya masuk ke kamar dia, saya peluk, saya ajak makan," ungkap Nurul Arifin.
Frustasi karena pandemi
Nurul Arifin menduga Maura Magnalia ikut terdampak masa pandemi Covid-19 yang mewabah di Indonesia.
Banyak orang frustasi karena enggak bisa bergaul bebas, mau berinteraksi sulit, jadi hubungannya hanya zoom.
Kan mungkin lama-lama bete juga. Mungkin anak saya salah satu korban dari semua ini," kata Nurul.
Nurul Arifin juga mengungkapkan akibat dari pandemi Covid-19 terhadap anaknya.
"Rasa frustasi, kemudian menjadi asosial yang biasanya berkumpul dengan teman-temannya menjadi sulit," turur Nurul.
"Karena dikit-dikit saya juga kalau ada teman-teman dia ke sini, selalu antigen dulu. Jadi mungkin hal-hal membebani dia.
Dan enggak semua orang bisa kuat. Maura menemukan kelemahan di sini," ujar Nurul.
Konsultasi ke psikolog
Suami Nurul Arifin, Mayong Suryo Laksono, mengungkapkan kondisi putri sulungnya, Maura Magnalia Madyaratry, sebelum meninggal dunia.
Menurut Mayong, secara fisik sejauh ini Maura sendiri tak memiliki riwayat penyakit.