Sosok Allison Fluke-Ekren, Perempuan AS yang Pimpin Batalyon Wanita ISIS
Wanita asal Amerika Serikat (AS), Allison Fluke-Ekren ditangkap dan didakwa karena mengorganisir dan memimpin batalyon perempuan ISIS.
Padahal waktu itu, masih berusia 5 atau 6 tahun.
Fluke-Ekren juga dituding merencanakan serta merekrut jihadis untuk melakukan serangan di kampus-kampus AS.
Warga Amerika ini disebut memberi tahu seorang saksi soal keinginannya untuk melancarkan serangan di pusat perbelanjaan menggunakan bom.
Ia juga dilaporkan menyebut serangan akan sia-sia jika tidak membunuh banyak orang.
Menurut laporan New York Post, suami pertama Fluke-Ekren terbunuh di Suriah pada 2016 ketika melakukan serangan terorisme, jelas jaksa Departemen Kehakiman AS.
Fluke-Ekren lalu menikah dengan anggota ISIS Bangladesh.
Suami kedua ini juga tewas.
Lalu Fluke-Ekren menikah untuk ketiga kalinya dengan pemimpin ISIS terkemuka yang gagal mempertahankan Ar-Raqqah pada 2017.
Fluke-Ekren memberi tahu seorang kontak di Suriah pada tahun 2018.
Fluke-Ekren mintak kontak itu mengirim pesan ke keluarganya di Amerika bahwa dia telah meninggal.
"Sehingga pemerintah AS tidak akan berusaha menemukannya," tulis Jaksa AS Jessica Aber dalam surat pernyataan pengadilan..
Ada saksi yang mendengar Fluke-Ekren menyatakan bahwa dia tidak ingin kembali ke Amerika Serikat dan ingin mati di Suriah sebagai martir.
Fluke-Ekren akan muncul di pengadilan federal di Alexandria.
Dia didakwa dengan kejahatan memberikan dukungan material atau sumber daya kepada organisasi teroris asing dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sosok Allison Fluke-Ekren, Warga AS Pemimpin Batalyon Wanita ISIS, Diduga Ajari Anak-anak Menembak, https://www.tribunnews.com/internasional/2022/01/30/sosok-allison-fluke-ekren-warga-as-pemimpin-batalyon-wanita-isis-diduga-ajarkan-anak-anak-menembak?page=all