Berita Malang Hari Ini

37 Siswa-Ustadzah MAN 3 Sudah Sembuh, Pembelajaran Luring Mulai Minggu Depan

Dinkes Kota Malang sudah mengeluarkan surat rekom bahwa anak-anak yang isoman sudah sehat semua. 

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: rahadian bagus priambodo
Kegiatan penyemprotan di kamar PSBB MAN 2 Kota Malang yang menjadi lokasi isolasi mandiri siswa dan ustadzah yang sempat terpapar Covid-19. 

SURYAMALANG.COM|MALANG-37 Siswa dan ustadzah yang sempat terpapar Covid-19 dari mahad MAN 2 Kota Malang sudah sembuh semua. Mereka kembali pada orangtuanya.

"Yang sempat tinggal lima persen dirawat juga sudah sembuh semua," jelas M Husnan, Kepala MAN 2 Kota Malang, Selasa (1/2/2022).

Dikatakan, Pusat Sumber Belajar Bersama (PSBB) akan disterilkan.

"Nanti ketika 37 orang itu balik ke sekolah, mereka harus PCR. Ini atas saran dari dinkes," terang dia.

Untuk itu, MAN 2 akan memulai pembelajaran pada pekan depan. Ditambahkan, mulai Senin (31/1/2022), Dinkes Kota Malang sudah mengeluarkan surat rekom bahwa anak-anak yang isoman sudah sehat semua. 

"Itu berkat kerjasama luar biasa dari satgas gabungan. Baik dari luar maupun dalam sekolah. Beberapa hari juga dikontrol oleh Puskesmas Dinoyo," kata dia.

Sedang untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM)  akan dimulai pada minggu depan dengan pola 50 persen.

"Kami memisahkan siswa non mahad dan mahad kelas sendiri. Jadi mulai perlahan, gak bisa sampai full," jelasnya.

Hal itu karena ada 37 kasus itu.

Pihak sekolah akan membuat pertanyaan kepada orangtua siswa terkait dengan rencana PTM.

"Jadi yang mengizinkan anaknya sekolah kembali boleh melanjutkan PTM. Intinya kami tidak bisa memaksa. Tapi akan kami sosialisasikan ke wali murid nantinya," papar dia.

Sedang Suyanto, Kepala MIN 1 Kota Malang mengatakan PTM akan dimulai pada Rabu (2/2/2022) dengan pola pembelajaran 50 persen bagi kelas 1 sampai 5.

Sedang kelas 6 masuk seluruhnya. Hal ini karena siswa kelas 6 harus menghadapi ujian.

"Konsep 50 persen mulai besok adalah sesuai nomer presensi yaitu 1 sampai 14. Kemudian 15 sampai 28," kata Suyanto.

Sedang alasan memilih 50 persen untuk keamanan dan kenyamanan. "Biar orangtua tidak trauma," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved