Berita Malang Hari Ini

Jadi Gedung Ramah Lingkungan, Malang Creative Center Habiskan Rp 6 Miliar per Tahun

Konsep ramah lingkungan tersebut dilihat dari sirkulasi udara di gedung yang memiliki tinggi delapan lantai itu.

Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: rahadian bagus priambodo
Wali Kota Malang, Sutiaji prediksi kasus Covid-19 menurun pada Maret 2022 

SURYAMALANG.COM|MALANG - Malang Creative Center (MCC) bakal menjadi gedung yang mengintegrasikan konsep bangunan ramah lingkungan.

Hal tersebut dibahas dalam Rapat Koordinasi Pengelolaan Malang Creative Center (MCC) di Ruang Sidang, Balaikota Malang pada Rabu (16/2/2022).

Konsep ramah lingkungan tersebut dilihat dari sirkulasi udara di gedung yang memiliki tinggi delapan lantai itu.

Adanya ruang terbuka, menjadi pembeda dibandingkan dengan desain awal MCC.

Imbasnya, sirkulasi dan pencahayaan alami dapat lebih dimaksimalkan ketimbang penggunaan air conditioner (AC).

"Dengan desain baru ini, kita hitung potensi penghematan listrik per tahun bisa sampai 200 ribu watt per tahun. Jadi yang ada di zona-zona tertentu nanti tidak perlu pakai AC,” ucap Haris Wibisono, seorang arsitek yang menyumbangkan pemikiran dalam pengembangan MCC bersama berbagai pegiat ekonomi kreatif lain. 

Hal ini akan membantu dalam hal efisiensi biaya operasional MCC yang terus dipersiapkan pengelolaannya.

Sementara Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang didapuk sebagai instansi perumus konsep pengelolaan MCC

Kepala Diskopindag Kota Malang, M Sailendra mengatakan, dalam pengelolaan nanti, biaya operasional MCC membutuhkan anggaran sekitar Rp 6 miliar di setiap tahunnya.

Biaya tersebut dioperasionalkan untuk kebutuhan tenaga, SDM, kebutuhan listrik, kebersihan, pemeliharaan dan lainnya.

"Jumlah ini merupakan estimasi saja. Maka dari itu, paparan konsep manajemen berikutnya juga dibutuhkan untuk dibahas secara detail," ucapnya.

Dia mengatakan, pelaksana untuk pengelola MCC ini tidak hanya dari Diskopindag saja.

Akan tetapi, dari kolaborasi bersama antara Perumda Tugu Aneka Usaha, UPT dan pihak ketiga.

Sementara itu, Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan bahwa manajemen MCC akan tetap berada di Diskopindag Kota Malang.

Sedangkan dalam pengelolaannya akan dilakukan melalui perjanjian kerjasama.

"Jadi Diskopindag ini yang masuk ke dalam manajemennya. Nanti kan juga ada BUMD di bagian mana, pihak ketiga bagian mana," terangnya.

Sutiaji juga menekankan, bahwa perspektif lain di luar manfaat utama MCC sebagai creative hub (pusat kreatif) dan pengembangan ekonomi kreatif.

Nantinya akan ada 17 subsektor pelaku ekonomi kreatif yang akan masuk di MCC ini melalui sejumlah kurasi.

Semuanya tentu demi kemanfaatan MCC bagi pemerintah dan masyarakat Kota Malang.

“Saya rasa ini memperkuat keunikan MCC. Perspektif kita, terus kita kuatkan bahwa MCC adalah lebih dari sekadar bangunan fisik, tapi ada proses, ada peran, ada budaya kolaborasi yang ingin dibangun di sana,” tandasnya.

Saat ini pembangunan MCC masih terus berproses dan ditargetkan rampung pada 2022 ini.

Pembangunan dilakukan sejak 2021 silam dengan sistem pembayaran multi years yang menghabiskan anggaran hampir Rp 100 miliar.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved