Berita Kediri Hari Ini
Batik Ecoprint DimDim Art Asal Kediri Tembus Pasar Belanda dan Australia
Batik ecoprint DimDim Art milik Nanik Setyowati asal Kelurahan Nglatih, Pesantren, Kota Kediri, tembus di Pasar Belanda dan Australia.
Penulis: Farid Farid | Editor: isy
Berita Kediri Hari Ini
SURYAMALANG.COM | KEDIRI - Batik ecoprint asal Kelurahan Nglatih, Pesantren, Kota Kediri, tembus di Pasar Belanda dan Australia.
Batik dengan merek DimDim Art milik Nanik Setyowati ini diketahui sudah ada sejak 21 tahun.
Ibu berusia 51 tahun ini diketahui memang sudah lama menggeluti dunia batik.
Awalnya Nanik adalah penjahit, kemudian akhirnya ia terpikirkan untuk membuat baju.
Nanik kemudian memoles kemampuannya hingga menjadi desainer baju.
Merasa ada yang kurang, Nanik kemudian menjajal membuat batik Ecoprint dari bahan alam.
Akan tetapi pada tahun pertama Nanik sempat menemui kegagalan.
Hal itu disebabkan kesalahan dalam pengelolaan warna hingga akhirnya menderita kerugian hingga jutaan rupiah.
Berlanjut, Nanik tak beputus asa, ia kemudian mencoba mempelajari teknik pembuatan batik ecoprint dari internet.
Hingga akhirnya satu persatu, Nanik berhasil membuat batik ecoprint seperti untuk baju dan kain.
"Dalam proses pembuatannya minimal membutuhkan waktu hingga 7 hari," ujarnya.
Jika dihitung dalam waktu satu bulan Nanik mengaku bisa memproduksi hingga 30 kain batik Ecoprint.
"Produknya masker, kita manfaatkan sisa kain untuk dibuat masker. Sama produknya itu ada kaos dan kain. Itu adalah produk utama saya. Bahan baku yang digunakan untuk membuat media Ecoprint adalah daun Lanang, Jati, Pepaya. Serta daun lain yang ada di sekitar kita," imbuh Nanik.
Tak hanya kaos, menurut Nanik ia juga membuat tas dan sepatu dari bahan bulu domba.