Berita Kediri Hari Ini

Kasus DBD di Kota Kediri Mulai Serang Anak-Anak

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Kediri mulai Januari hingga Februari 2022 telah mencapai 49 kasus.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: isy
Dinkes Kota Kediri
Kegiatan fogging yang dilakukan petugas kesehatan menyusul kasus demam berdarah dengue yang terjadi di Kota Kediri. 

“Ini sama dengan penyakit virus lainnya. Kalau penyakit virus itu sifatnya bisa sembuh sendiri,” ujarnya.

Sementara untuk pasien DBD dianjurkan untuk dirawat di rumah sakit.

Karena DBD akibat virus dengue dapat menyebabkan pendarahan bahkan kematian.

“Kalau DBD bahayanya bisa terjadi pendarahan nanti kekurangan cairan, sehingga harus diinfus. Kalau sudah sakit perbanyak minum elektrolit untuk menghindari kekurangan cairan,” jelasnya.

Sementara ciri khas yang dapat ditemui pada kasus DBD, pasien akan mengalami demam tinggi serta terjadi pendarahan.

Pendarahan dapat terjadi di dalam kulit, seperti bintik-bintik merah atau pendarahan yang keluar dari tubuh, seperti dari gusi maupun hidung.

“Jadi virus ini menyerang trombosit, yang mana trombosit berfungsi untuk mencegah pendarahan. Kalau diserang maka pembuluh darah pecah sehingga terjadi pendarahan,” terangnya.

Diharapkan upaya Pemkot Kediri dalam mewujudkan kasus DBD zero di Kota Kediri dapat terealisasi. Apabila tidak mencapai nol, diharapkan nihil kasus meninggal akibat DBD.

“Mudah-mudahan nanti tahun depan sebelum adanya musim DBD masyarakat sadar untuk menjaga lingkungan sekitar tetap bersih agar tidak ada kasus DBD di Kota Kediri,” katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved