Berita Jember Hari Ini

Hasil Sidak Forkopimda Jember, Kuota Pupuk Bersubsidi di Jember Berkurang

Kuota pupuk bersubsidi di Kabupaten Jember berkurang. Hal ini diketahui ketika pejabat Forkopimda Jember melakukan sidak

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: isy
sri wahyunik/suryamalang.com
Bupati Jember Hendy Siswanto ketika sidak di gudang produsen pupuk subsidi di Kecamatan Rambipuji, Kamis (10/3/2022) 

Berita Jember Hari Ini

SURYAMALANG.COM | JEMBER - Kuota pupuk bersubsidi di Kabupaten Jember berkurang.

Meski begitu, ketersediaan pupuk tetap tersedia, baik di gudang produsen, distributor, maupun kios.

Hal ini diketahui ketika pejabat Forkopimda Jember melakukan inspeksi mendadak pupuk, Kamis (10/3/2022).

Sidak dilakukan di gudang produsen pupuk milik Petrokimia, Pupuk Indonesia, juga Pupuk Sriwijaya di Kecamatan Rambipuji, yang berlanjut di gudang distributor di Desa Rambigundam Kecamatan Rambipuji.

Sidak berakhir di sebuah kios di Desa/Kecamatan Ajung.

Dari sidak di tiga tempat tersebut, pupuk subsidi maupun non subsidi tersedia.

Namun diketahui, jika ada kekurangan pupuk subsidi sekitar 44 persen.

Hal itu diketahui ketika pejabat yang dipimpin oleh Bupati Jember Hendy Siswanto melihat data di gudang produsen pupuk di Kecamatan Rambipuji.

"Ini kan masih ada kekosongan kuota subsidi lebih dari 40 persen, bahkan hampir 50 persen. Kenapa ini tidak ditutupi dari pupuk bersubsidi," ujar Hendy.

Pihak perwakilan produsen pupuk menyebut, pihaknya menyediakan pupuk berdasarkan aturan kuota untuk Kabupaten Jember.

Jika mengacu data dari e-RDKK yang dipunyai oleh Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Jember, dari permintaan pupuk sebesar 100 persen berdasarkan e-RDKK, namun hanya dipenuhi 56 persen saja oleh Pemprov Jatim.

Meski ada kekurangan pupuk non subsidi, pihak produsen pupuk rupanya hanya menutup kuota kekurangan pupuk non subsidi itu sebesar 10 persen saja.

"Padahal petani kami butuh pupuk. Tidak ada yang ganti profesi jadi barista, tetap jadi petani dan butuh pupuk," tegas Hendy.

Akibat kurangnya kuota pupuk bersubsidi, petani mencari solusi sendiri.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved