Marah Tak Dapat Anak Laki-laki, Ayah Tembak Anak Perempuannya yang Baru Lahir Lima Kali Hingga Tewas

Bayi bernama Jannat yang dalam bahasa Urdu berarti 'surga, ditembak lima kali pada hari Senin di rumahnya di pusat Kota Mianwali.

Editor: rahadian bagus priambodo
dailymail.co.uk
Seorang ayah di Pakistan tega menembak anaknya yang berusia tujuh hari, pada Senin (7/3/2022). 

"Aku jijik pada intinya. Saya merasa sangat kasihan pada ibu. Lihatlah putri cantik yang dimilikinya. Wanita memimpin dunia, ini tahun 2022,' tulis Misbah Munir, pengguna Twitter lainnya.

Kelompok hak asasi manusia mengatakan anak perempuan dan perempuan menghadapi kekerasan reguler karena berbagai alasan di Pakistan, yang duduk tiga tempat di atas bagian bawah Indeks Kesenjangan gender 2021 Forum Ekonomi Dunia.

Faisal Edhi, yang mengepalai kelompok amal kesejahteraan sosial terbesar di kota terbesar di Pakistan, Karachi, melaporkan bahwa lebih dari 500 mayat bayi ditemukan dibuang selama dua tahun terakhir.

Sebagian besar adalah anak perempuan.

Ada sejumlah kasus terkenal dalam beberapa tahun terakhir tentang ayah yang membunuh anak perempuan mereka di Pakistan karena mereka menganggapnya sebagai beban.

Pada tahun 2015, Irshad Ahmed membunuh tiga putrinya yang masih kecil, si kembar Chashman dan Aman yang berusia tujuh tahun dan Fiza yang berusia lima tahun, setelah memaksa istrinya Shabana Naz untuk menghadiri pernikahan dengan putra satu-satunya mereka.

Shabana hanya mengambil salah satu putrinya, yang termuda berusia dua tahun, setelah menolak meninggalkannya di rumah mereka di kota Chak Jumra, sekitar 135 mil barat laut Lahore.

Ketika dia kembali dari pernikahan, Shabana menemukan mayat tiga gadis kecil terbaring di tempat tidur dan ayah mereka pergi.

Shabana mengatakan Ahmed percaya bahwa putrinya tidak berguna.

Pada 2013, Umar Zaib (28) ditangkap di Pakistan karena menenggelamkan putrinya yang berusia 18 bulan karena dia menginginkan seorang putra.

(dailymail.co.uk)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved