Berita Lumajang Hari Ini

Ekskavasi Candi Agung Lumajang Temukan Tespit Berupa 6 Kontruksi Batu Kuno yang Diduga Pagar

Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Timur menemukan 6 kontruksi batu batu kuno di sekitar luar area Candi Agung, Kamis (31/3/2022).

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Tony Hermawan
Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Timur ketika melakukan riset ekskavasi di Candi Agung Lumajang, Kamis (31/3/2022). 

SURYAMALANG.COM, LUMAJANG - Proses ekskavasi Candi Agung yang terletak di Kecamatan Randuagung Kabupaten Lumajang menghasilkan temuan baru.

Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Timur menemukan 6 kontruksi batu batu kuno di sekitar luar area Candi Agung, Kamis (31/3/2022).

Bahasa arkeologinya disebut tespit. Enam tespit rata-rata ditemukan di kedalaman 160 centimeter.

Nonuk Kristiyan, Ketua Tim Ekskavasi Penyelamatan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur mengatakan dari temuan tersebut pihaknya kini menggambar struktur candi.

Diyakini tespit-tespit tersebut merupakan pagar-pagar pembatas Candi Agung.

"Ini masih tahapan awal sekali sebelum dilakukan pemugaran, jadi kita survey lokasinya dan kami gambar. Kalau dugaan awal 6 tespit itu pagar," kata Nonuk, Kamis (30/3/2022). 

Dari struktur bata yang ditemukan ukurannya pun beragam.

Rata-rata berukuran panjang 30 centimeter dan lebar 20 centimeter.

Sedangkan kedalamnya 7 centimeter.

"Bata ini tergolong kecil jika dibandingkan dengan di tempat lain," ujar Nonuk. 

Untuk diketahui, tiga hari terakhir Candi Agung yang terletak di Kecamatan Randuagung Kabupaten Lumajang menjadi perhatian para ahli arkeologi.

Diyakini di sekitaran lokasi tersebut terdapat banyak benda-benda prasasti peninggalan sejarah. 

Dugaan itu akhirnya membuahkan hasil.

Nonuk menambahkan, riset sebelumnya tahun 1953 di area Candi Agung juga telah ditemukan Patung Ganesya dan Parwati.

Berikutnya pula sebuah salib dari negara Portugis.

Berdasarkan temuan tersebut, Nonuk menyimpulkan bahwa candi tersebut erat hubungannya dengan peradaban masa kerajaan umat Hindu. 

"Kalau kapan dibangunnya dan siapa yang membangun kita belum bisa memberikan jawaban karena tahapan rekonstruksi yang harus dilalui masih panjang, ini masih tahap awal sekali," pungkasnya.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved