Tata Cara Salat Tarawih Sendiri dan Berjamaah Saat Ramadan, Simak Penjelasan Soal Perbedaan Rakaat

Berikuti tata cara salat tarawih sendiri dan berjamaah lengkap dengan bacaan niat dan penjelasan Ustadz Abdul Somad soal perbedaan jumlah rakaat.

Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM/Canva.com
ILUSTRASI - Tata cara salat tarawih berjamaah 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Berikuti tata cara salat tarawih sendiri dan berjamaah lengkap dengan bacaan niat.

Tak hanya itu, Anda juga dapat menyimak penjelasan Ustadz Abdul Somad soal perbedaan jumlah rakaat.

Seperti diketahui selama bulan puasa Ramadan, umat muslim diperintahkan untuk melakukan ibadah shalat sunnah tarawih.

Meski sunah, shalat Tarawih tergolong dalam shalat sunah muakad. Shalat sunah muakad adalah shalat sunah yang dianjurkan.

Dalam menunaikan ibadah salat tarawih bisa dilakukan sendirian dan juga berjamaan di masjid atau musalla.

Baca juga: Bacaan Doa Saat Awal Ramadan Menurut Sunnah Nabi Muhammad SAW, Lengkap Tulisan Latin dan Terjemahan

Diketahui Salat Tarawih adalah sunnah yang dikukuhkan, sebagaimana ajaran Nabi Muhammad SAW dan para Sahabat yang mendirikan shalat malam di bulan Ramadhan.

Dalam artikel berikut, Ustadz Abdul Somad berikan penjelasan tentang shlat tarawih.

Niat dan Tata Cara Salat Tarawih

1. Niat Salat Tarawih Sendiri

Berikut ini lafadz niat Salat Tarawih berikut latin dan artinya :

اُصَلّى سٌنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

USHOLLI SUNNATAT TARAAWIHI ROK’ATAINI LILLAHI TA’ALAA

Artinya : Saya niat salat Tarawih dua rakaat karena Allah Ta’alaa.

2. Niat Salat Tarawih Berjamaah

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Usholli Sunnatat-taraawiihi rok'ataini mustaqbilal qiblati ma'muuman lillaahi ta'alaa

Artinya : Saya niat sholat Tarawih dua rakaat sebagai makmum (mengikut) karena Allah Ta’alaa.

3. Niat Salat Tarawih sebagai imam

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

USHOLLII SUNNATAT-TARAAWIIHI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI IMAAMAN LILLAAHI TA'ALAA

Artinya : Saya niat sholat Tarawih dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta’alaa.

Tata Cara Salat Tarawih Sendiri di Rumah

1. Takbiratul Ihram

2. Membaca Doa Iftitah

3. Membaca Surat Al-Fatihah

4. Membaca Surat Alquran

5. Ruku'

6. I'tidal

7. Sujud

8. Iftirasy (Duduk di Antara Dua Sujud)

9. Sujud Kedua

Berdiri untuk mengerjakan rakaat yang kedua.

10. Membaca Surat Al-Fatihah

11. Membaca Surat Alquran

12. Ruku'

13. I'tidal

14. Sujud

15. Iftirasy (Duduk di Antara Dua Sujud)

16. Sujud Kedua

17. Tasyahhud Akhir

18. Salam

Perbedaan Jumlah Rakaat

Ustadz Abdul Somad menjelaskan terjadi adanya perbedaan jumlah rakaat Shalat Tarawih membuat kebingungan maka kembali kepada pendapat ulama.

Dikatakannya, berdasarkan Hadits yang diriwayatkan dari Aisyah RA, Nabi SAW tidak pernah menambah di bulan Ramadan ataupun di luar Ramadan.

Jumlah rakaat Sholat Tarawih tak lebih dari sebelas rakaat termasuk Shalat Witir.

"Jelas disitu disebutkan 11 rakaat. Tak lebih tak kurang. Lalu yang 23 rakaat itu datangnya dari mana?" ujar Ustadz Abdul Somad dari kanal youtube Ustadz Menjawab.

Seperti dilansir dari Banjarmasin Post: Tata Cara, Niat Tarawih Sendiri & Berjamaah, Kata Ustadz Abdul Somad Soal Perbedaan Jumlah Rakaat

UAS menjelaskan, itu riwayat disebutkan oleh jumhur ulama, dari kalangan ahli Fiqh, Mazhab Hanafi, Mazhab Hambali, Daud Zohiri, mayoritas ulama.

"Sesungguhnya kaum muslimin sholat pada masa Umar Ibnu Khattab RA, dan Utsman Ibn Affan, Ali Ibn Abi Thalib, mereka sholat 20 rakaat," kata Ustadz Abdul Somad.

Hal itu disepakati jumhur ulama. Nama imamnya Ubay Bin Ka'ab.

Ustadz Abdul Somad mengatakan, saat itu Umar Bin Khattab melihat orang shalat di posisi berbeda-beda.

Lalu Umar mengatakan, alangkah indahnya kalau disatukan menjadi satu.

"Imamnya diangkat Ubay Bin Ka'ab. Ketika Umar Bin Khattab RA melihat kaum muslimin di Madinah shalatnya beramai-ramai 20 rakaat, Umar mengatakan, sebaik-baik bid'ah inilah dia," ujarnya.

Imam Tirmidzi mengatakan, mayoritas ulama seperti diriwayatkan dari Umar Bin Khattab, Ali Bin Abi Thalib dan sahabat yang selain mereka berdua jumlah rakaat Shalat Tarawih 20 rakaat.

"Itu juga pendapat Imam ats Tsauri, dan Imam Ibnul Mubarak, dan Imam Syafii mengatakan 20 rakaat, ditambah Witir menjadi 23 rakaat," papar Ustadz Abdul Somad.

Ustadz Abdul Somad menambahkan yang berbeda adalah Imam Malik Bin Anas.

"Menurut Imam Malik Bin Anas, Shalat Tarawih itu 36 rakaat, tambah Witir jadi 39," ucapnya.

Dari 23 rakaat menjadi 39 rakaat. Kenapa bisa terjadi pembengkakan seperti itu?

Ustadz Abdul Somad mengutip pendapat al Hafidz Ibnu Hajar al-Atsqalani.

Ibnu Hajar mengatakan, orang Madinah Sholat 36 rakaat untuk mengimbangi orang Mekkah.

"Jadi orang Makkah itu setelah empat rakaat, mereka Tawaf. Orang Makkah Tawaf orang Madinah tak bisa Tawaf karena tak ada Ka'bah. Maka di sela-sela itu mereka tambah lagi," kata UAS.

Sehingga menurut Ustadz Abdul Somad, tak usah bingung dan diperdebatkan masalah jumlah rakaat Salat Tarawih.

Ikuti berita terkait Ramadan 2022 lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved