Berita Pasuruan Hari Ini
7 Temuan Baru Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran UB, Motif sampai Terduga Pelaku Ayah Tiri Pacar Korban
Ini 7 temuan baru pembunuhan mahasiswa kedokteran UB, motif sampai terduga pelaku ayah tiri pacar korban
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
Disinggung mengenai jumlah pelaku pembunuhan yang sudah diamankan, Totok enggan menyampaikannya secara rinci.
Hingga kini proses penyidikan terhadap pelaku masih terus berlangsung dan dalam waktu dekat, bakal dirilis ke publik.
"Benar. Tapi masih proses pemeriksaan pembuktian," ujarnya saat dikonfirmasi SURYAMALANG.COM, Jumat (15/4/2022).
7. Mobil Korban Ditemukan di Malang
Sementara itu, mobil korban yang sebelumnya dikabarkan raib, bersamaan dengan ditemukannya mayat korban ternyata juga telah ditemukan di sebuah tempat kawasan Malang.
Mobil korban ditemukan sekitar pukul 17.30 WIB.
Kasubdit III Jatanras Direskrimum Polda Jatim AKBP Lintar Mahardono mengungkap informasi mengenai keberadaan mobil korban diperoleh beberapa saat sebelum azan petanda waktu salat Maghrib berkumandang.
"Mobil sudah ditemukan beberapa orang saksi sudah diperiksa, mohon doanya sabar, Insya Allah bisa kami ungkap," pungkasnya.
Sekadar diketahui, Bagus Prasetya Lazuardi merupakan seorang mahasiswa aktif yang berkuliah di jurusan kedokteran Universitas Brawijaya (UB) Malang.
Mayat dokter muda ini, ditemukan dalam keadaan kondisi kulit tubuh berubah warna menjadi menghitam pada Selasa (12/4/2022).
Kemudian, terdapat beberapa bercak darah yang telah mengering membekas di tangan kirinya.
Saat diidentifikasi oleh Tim Inafis Polres Pasuruan, mayat masih mengenakan pakaian lengkap berupa jaket hitam dan celana jeans hitam.
Kemudian, arloji masih melingkar di pergelangan tangannya, sabuk, serta uang tunai Rp 150 ribu.
Sedangkan barang berharga lainnya; mobil dan ponsel, tidak ditemukan di lokasi penemuan mayat.
Ikuti berita pelaku pembunuhan mahasiswa kedokteran UB Malang, pembunuhan mahasiswa kedokteran UB Malang, mahasiswa kedokteran UB Malang dan lainnya.
(TribunJatim/Luhur Pambudi/Galih Lintartika)