Breaking News

Ramadan 2022

Bacaan Doa Salat Dhuha dalam Bahasa Latin Lengkap Terjemahan, Ini Keutamaan Menurut Rasulullah SAW

Bacaan doa salat Dhuha dalam bahasa latin dan terjemahannya. Lengkap tata cara salat Dhuha serta keutamaan salat Dhuha menurut Rasulullah SAW.

Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM/Canva.com
ILUSTRASI orang melaksanakan salat dalam artikel bacaan doa salat Dhuha 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Berikut ini adalah bacaan doa salat Dhuha dalam bahasa latin dan terjemahannya.

Anda juga dapat menyimak tata cara salat Dhuha serta keutamaan salat Dhuha menurur Rasulullah SAW.

Seperti diketahui salat Dhuha adalah salat sunah yang dilakukan umat muslim ketika ketika waktu dhuha.

Selain itu manfaat salat Dhuha juga tercantum pada bunyi hadis yang menyebutkan, Rasulullah SAW bersabda :

“sholat Dhuha itu Sholat orang yang kembali kepada Allah, setelah orang-orang mulai lupa dan sibuk bekerja, yaitu pada waktu anak-anak unta bangun karena panas tempat berbaringnya.” (HR Muslim).

Baca juga: Doa Malam Lailatul Qadar dalam Bahasa Latin dan Terjemahan, Ini 5 Keistimewaan Malam Seribu Bulan

Dalam artian, jika dilaksanakan maka sejuta manfaat akan menanti bagi insan yang mengerjakan salat Dhuha tersebut.

Salat Dhuha boleh dikerjakan dua rakaat atau lebih, jumlah rakaat salat Dhuha dibahas di artikel ini.

Pahala Salat Dhuha diungkap ulama seperti pahala bersedekah.

Setelah Salat Dhuha, dianjurkan membaca doa. Rasulullah Muhammad SAW tidak pernah mengajarkan doa khusus.

Namun terdapat doa Salat Dhuha populer di kalangan ulama.

Doa Salat Dhuha

Doa ini dianjurkan dibaca sesudah salat Dhuha.

Semoga dengan doa ini Allah mengabulkan permintaan kita.

Berikut ini doanya.

اَللَّهُمَّ إِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاؤُكَ وَالبَهَاءَ بَهَاؤُكَ وَالجَمَالَ جَمَالُكَ وَالقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللَّهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ وَإِنْ كَانَ فِي الأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَإِنْ كَانَ مُعْسِرًا فَيَسِّرْهُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَائِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِي مَا آتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ اَللَّهُمَّ بِكَ أُصَاوِلُ وَبِكَ أُحَاوِلُ وَبِكَ أُقَاتِلُ ثُمَّ يَقُوْلُ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

Allâhumma innad dhuhâ’a dhuhâ’uka, wal bahâ’a bahâ’uka, wal jamâla jamâluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ‘ishmata ishmatuka. Allâhumma in kâna rizkî fis samâ’i, fa anzilhu. Wa in kâna fil ardhi, fa akhrijhu.

Wa in kâna mu‘siron, fa yassirhu. Wa in kâna harâman, fa thahhirhu. Wa in kâna ba‘idan, fa qarribhu bi haqqi dhuhâ’ika, wa bahâ’ika, wa jamâlika, wa quwwatika, wa qudratika.

Âtinî mâ âtaita ‘ibâakas shâlihîn. Allâhumma bika ushâwilu, wa bika uhâwilu, wa bika uqâtilu.

Rabbighfir lî, warhamnî, watub ‘alayya. Innaka antat tawwâbur rahîm. 40 atau 100 kali.

Artinya, “Tuhanku, sungguh waktu dhuha adalah milik-Mu. Yang ada hanya keagungan-Mu. Tiada lagi selain keindahan-Mu. Hanya ada kekuatan-Mu. Yang ada hanya kuasa-Mu.

Tidak ada yang lain kecuali lindungan-Mu. Tuhanku, kalau rezekiku di langit, turunkanlah. Kalau berada di bumi, keluarkanlah. Kalau sulit, mudahkanlah. Kalau haram, gantilah jadi yang suci.

Bila jauh, dekatkanlah dengan hakikat dhuha, keagungan, kekuatan, kekuasaan-Mu. Tuhanku, berikanlah aku apa yang Kau anugerahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh. Tuhanku, dengan-Mu aku bergerak. Dengan-Mu aku berusaha.

Dengan-Mu, aku berjuang. Tuhanku, ampunilah segala dosaku. Turunkan rahmat-Mu kepadaku. Anugerahkanlah tobat-Mu untukku. Sungguh Engkau maha penerima tobat, lagi maha penyayang.”

Keutamaan Salat Dhuha

Salat dhuha menggantikan kewajiban sedekah untuk semua persendian sebagaimana dalam hadits Abu Dzar dan Buraidah di atas.

Dari Nu’aim bin Hammar Al Ghathafani, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ

“Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang” (HR. Tirmidzi no. 475, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami’ no. 4342) seperti dilansir dari Surya,co,id.

Salat dhuha juga disebut sebagai shalat awwabin, yaitu shalatnya orang-orang yang banyak kembali kepada Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

صلاةُ الأوَّابينَ حين تَرمَضُ الفِصَالُ

“Shalat awwabin adalah ketika anak unta merasakan terik matahari” (HR. Muslim no. 748).

Tata cara salat Dhuha

1. Membaca niat Sholat Dhuha:

اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى

Usholli sunnatadh dhuha rak'ataini mustaqbilal qiblati adaan lillahi ta'ala.

"Aku menyengaja salat sunah duha dua rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah SWT.

2. Takbiratul Ihram

3. Membaca Doa Iftitah

4. Membaca Surat Al Fatihah

5. Rakaat pertama setelah membaca Alfatihah dianjurkan membaca Surat Ad Duha. 

6. Rukuk

7. I'tidal

8. Sujud pertama

9. Duduk di antara dua sujud

10. Sujud kedua

11. Berdiri mengulang seperti rakaat pertama.

12. Rakaat kedua, setelah membaca Surat Al Fatikhah dianjurkan membaca Surat Asy Syams.

13. Tasyahhud akhir

14.  Membaca salam

Ulasan tentang Ramadan 2022 lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved