Berita Malang Hari Ini

Kebiasaan TS Pamer Kemesraan Picu Pembunuh Mahasiswa Kedokteran UB Nekat, Momen di Medsos Jadi Bukti

Satu persatu pemicu pembunuh mahasiswa kedokteran UB hingga tega melakukan perbuatan keji mulai terungkap.

Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM
TS pacar korban (KIRI) dan ZI tersangka pembunuhan mahasiswa UB Malang (KANAN) 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Kasus pembunuhan mahasiswa kedokteran UB (Universitas Brawijaya) yang dilakukan oleh ayah tiri sang kekasih masih menjadi sorotan hingga saat ini.

Kini satu persatu pemicu pembunuh mahasiswa kedokteran UB hingga tega melakukan perbuatan keji mulai terungkap.

Seperti diwartakan sebelumnya terdapat motif asmara di balik pembunuhan mahasiswa kedokteran UB yang dilakukan Ziath Ibrahim Bal Biyd alias ZI.

Diketahui ZI menyimpan perasaan suka pada anak tirinya yang berinisial TS.

Baca juga: Modus Si Ayah Tiri Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran UB Bisa Berdua di Mobil Korban, Maut di Singosari

Menurut rekan keluarga tersangka yang berinisial P, bahwa korban bersama TS sering mengunggah momen bahagia di media sosial.

Sehingga, hal inilah yang diduga menjadi alasan kecemburuan.

"Sepengetahuan saya, sejauh ini hubungan TS dengan korban baik-baik saja. Saya mengikuti media sosialnya, dan terlihat baik-baik saja.

Kelihatan bahagia di story media sosialnya," ujarnya, Senin (18/4/2022).

P juga menjelaskan tampaknya setiap TS berhubungan dengan seorang laki-laki tak pernah berjalan mulus.

Sebab, pengakuan P dari cerita TS dengan pacar sebelumnya, sempat terjadi masalah. Ia menduga, bahwa hubungan tersebut tak direstui oleh keluarga TS.

"Sama pacarnya yang sebelumnya putus. Setahuku, entah itu dalam artian tidak disetujui keluarganya atau ada masalah lain," jujurnya.

Perlu diketahui, P merupakan sahabat dan kenal akrab dengan kakak TS.

Sebelumnya juga terungkap kebiasaan TS, pacar korban pembunuhan mahasiswa kedokteran UB (universitas Brawijaya) dan ayah tirinya tiap pagi.

Hal itu diketahui setelah TS dan ibunya menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Polda Jatim, Senin (18/4/2022) sore.

Mereka tak mengira, pembunuh anak dokter kandungan terkenal di Tulungagung, dr Tutit Lazuardi adalah orang dekatnya.

Pacar Bagus Prasetya Lazuardi berinisial TS dan ibu TS masih syok.
Pacar Bagus Prasetya Lazuardi berinisial TS dan ibu TS masih syok. (Suryamalang.com/Luhur Pambudi)

Saat datang di Mapolda Jatim, TS dan ibunya didampingi seorang saudaranya.

Kedua saksi itu bungkam ketika sejumlah awak media mewawancarainya.

Kedua mata mereka tampak menghindari sorot lensa kamera yang diarahkan oleh para awak media.

Saat ini, Ziath telah ditetapkan sebagai tersangka tunggal dalam kasus pembunuhan mahasiswa kedokteran UB tersebut.

Terkait pemeriksaan dua saksi ini, Kanit III Subdit III Jatantas Ditreskrimum Polda Jatim Kompol Trie Sis Biantoro mengatakan, semua anggota keluarga tersangka diperiksa.

Pemeriksaan lanjutan tersebut, dimaksudkan untuk melengkapi berkas perkara yang menjerat tersangka.

"Seluruh keluarganya, anak tiri istri, pokoknya satu rumahnya kami periksa semua," katanya pada awak media di Mapolda Jatim, Senin (18/4/2022).

Kemudian, Biantoro mengungkapkan, kondisi kedua orang yang berstatus saksi itu, masih dalam keadaan syok.

"Untuk keluarganya, anaknya, semua syok. Dia tidak menyangka, bahwa bapak tiri atau suami dari ibunya seperti itu," jelasnya.

Hingga saat ini, penyidik memastikan, hanya ada seorang tersangka dalam kasus pembunuhan tersebut, yakni, Ziath Ibrahim Bal Biyd.

"Tetap, tersangka satu, yakni ayah tirinya. Si anak tidak mengetahui sama sekali. Karena ayah tirinya cemburu karena yang biasa kalau pagi ke sekolah atau kuliah itu cium tangan cipika-cipiki, semenjak punya pacar, jadi enggak lagi," katanya.

Sandiwara Pelaku

Guna menutupi perbuatannya, Ziath Ibrahim Bal Biyd (38) tersangka pembunuhan mahasiswa kedokteran sebuah kampus terkemuka di Malang, Bagus Prasetya Lazuardi (25), sempat bertakziah ke rumah korban, pada Rabu (13/4/2022).

Hal itu dilakukan pria kelahiran Malang itu, sehari pascajenazah korban ditemukan warga tergeletak membusuk di lahan kosong, Dusun Krajan, Purwodadi, Pasuruan, Selasa (12/4/2022).

Tersangka sengaja bertakziah bersama istrinya ke rumah korban dan bertemu kedua orangtua korban, bermaksud menghindari kecurigaan dari banyak pihak.

Mulai dari pihak keluarga korban, termasuk pihak aparat yang melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.

"Biar seolah-olah tidak terjadi apa-apa, dan tersangka itu seolah-olah tidak melakukan, bukan dia," ujar Kanit III Subdit III Jatantas Ditreskrimum Polda Jatim Kompol Trie Sis Biantoro, pada awak media di Mapolda Jatim, Senin (18/4/2022).

Dan, siasat tersangka itu, terbilang berhasil mengelabui pihak keluarga.

Kedua orangtua korban, sama sekali tidak menaruh rasa kecurigaan terhadap gelagat tersangka selama bertakziah.

"Dari keluarga korban, tidak menaruh curiga kepada tersangka," jelasnya.

Kendati demikian, ungkap Biantoro, tersangka tetap merasa menyesal melakukan perbuatan nekat yang berujung hingga hilangnya korban

"Pengakuan, alibinya menyesal. Tapi dalam hati," pungkasnya.

Sementara itu, Kasubdit III Jatantas Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Lintar Mahardono membenarkan, tersangka sempat bertakziah ke kediaman korban, sehari pascajenazah korban ditemukan.

Namun, kurun waktu, tiga pascajenazah teridentifikasi, pihaknya berhasil menangkap tersangka yang saat itu bersembunyi di dalam rumahnya, yakni Jumat (15/4/2022).

"Benar. Tanggal 13 (April 2022). Karena kita tangkap kurun waktu 3x24 jam. Mayat ditemukan dan tiga hari kemudian, baru kami tangkap," ungkap mantan Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim itu.

Sekadar diketahui, Bagus Prasetya Lazuardi merupakan seorang mahasiswa aktif yang berkuliah di jurusan kedokteran sebuah kampus terkemuka di Malang.

Saat ditemukan pertama kali oleh para saksi dan penyidik kepolisian, di lahan kosong, Dusun Krajan, Purwodadi, Pasuruan, pada Selasa (12/4/2022).

Mayat dokter muda ini, ditemukan dalam keadaan kondisi kulit tubuh berubah warna menjadi menghitam.

Kemudian, terdapat beberapa bercak darah yang telah kering membekas di tangan kirinya.

Baca juga: Profesi Ziath Ibrahim Tersangka Pembunuhan Mahasiswa FK UB Malang, Pernah Geluti 3 Pekerjaan Ini

Saat diidentifikasi oleh Tim Inafis Polres Pasuruan, diduga kuat, korban tewas karena dibunuh. Hal itu ditengarai dari posisi letak mayat itu pertama kali ditemukan.

Yakni ditutupi semak-semak, yang diduga bertujuan untuk mengaburkan keberadaan mayat.

Sepintas hanya terlihat dan tangan dan kaki sebagian dari kejauhan. Namun, mayat masih mengenakan pakaian lengkap.

Yakni memakai jaket hitam, dan celana jeans hitam. Kemudian, arloji yang melingkar di pergelangan tangannya, sabuk, serta uang tunai Rp150 ribu.

Sedangkan barang berharga lainnya; mobil dan ponsel, tidak ditemukan di lokasi penemuan mayat.

(Suryamalang.com/Kukuh Kurniawan/Luhur Pambudi)

Ikuti artikel lainnya terkait pembunuhan dan pembunuhan mahasiswa UB.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved