5 Amalan Sunnah yang Dianjurkan Dilakukan Selama Bulan Syawal: Ada Puasa, Iktikaf hingga Menikah

Berikut ini lima amalan sunnah bulan Syawal yang dianjurkan yang dipercaya bisa mendatangkan banyak pahala. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Dyan Rekohadi
Tribunnews
Ilustrasi menikah 

SURYAMALANG.COM - Berikut ini lima amalan sunnah bulan Syawal yang dianjurkan yang dipercaya bisa mendatangkan banyak pahala. 

Amalan sunnah selama bulan Syawal yang bisa dikerjakan para umat muslin di antaranya dari puasa, iktikaf hingga menikah

Seperti diketahui bulan Ramadan 2022 telah usai dan berganti bulan Syawal 1443 Hijriah.

Bulan ini merupakan bulan baik bagi umat Islam lantaran diawali dengan Idul Fitri.

Tak hanya itu, terdapat sederet keistimewaan pada bulan Syawal ini, sehingga dianjurkan untuk melakukan ibadah sunah.

Amalan sunah yang bisa dilakukan pada bulan Syawal salah satunya dengan melakukan puasa setelah lebaran.

Selain itu, terdapat ibadah sunah lainnya yang mendatangkan banyak pahala, termasuk menikah.

Melansir Tribunstyle berikut 5 amalan sunah yang dianjurkan di bulan Syawal.

1. Puasa Syawal 6 Hari

Seperti telah disebutkan, umat muslim disunahkan melakukan puasa Syawal.

Adapun puasa Syawal dikerjakan selama 6 hari.

Disebutkan bahwa seseorang yang mengerjakan puasa Syawal, akan mendapatkan ganjaran setara dengan puasa setahun penuh.

Hal itu merujuk pada sebuah hadis riwayat sebagai berikut.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

"Siapa yang telah berpuasa puasa Ramadhan satu bulan penuh, kemudian ia mengikuti puasanya itu selama enam hari di bulan Syawal, maka sesungguhnya dia seolah telah berpuasa selama satu tahun penuh," (HR. Muslim no. 204).

2. Puasa Ayyamul Bidh

Ilustrasi Puasa
Ilustrasi Puasa (Tribunnews)

Puasa sunah Ayyamul Bidh adalah puasa yang bisa dilakukan di pertengahan setiap bulan pada kalender Hijriah.

Ibadah ini jatuh pada hari ke-13, 14, dan 15 hijriah tiap bulannya.

Disebut Puasa Ayyamul Bidh karena pada 3 hari itulah bulan bersinar terang, sehingga malam tampak putih bercahaya.

Hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ

“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: 1- berpuasa tiga hari setiap bulannya, 2- mengerjakan shalat Dhuha, 3- mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari no. 1178).

Namun, ada satu tanggal di mana tidak boleh melaksanakan puasa yakni pada 13 Dzulhijah.

Tanggal 13 Dzulhijah merupakan hari tasyrik, sehingga puasa ayyamul bidh tidak boleh dilaksanakan pada hari tersebut.

3. Melakukan Iktikaf

Iktikaf adalah berdiam diri di dalam masjid sebagai ibadah sunah dengan syarat-syarat tertentu.

Amalan sunah ini biasanya dilakukan pada bulan Ramadan.

Rasulullah SAW biasa melakukan i'tikaf pada sepuluh hari Ramadan.

Namun, jika berhalangan melakukan i'tikaf pada Ramadhan, Rasul biasa menggantinya sengan i'tikaf pada bulan Syawal.

Terdapat riwayat yang shahih dari Ummu al-Mukminin, yang menyatakan bahwasanya nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf di sepuluh hari pertama bulan Syawal dan dalam satu riwayat beliau melaksanakannya di sepuluh hari terakhir bulan Syawal. (HR. Bukhori & Muslim).

4. Menikah

Ilustrasi Pernikahan
Ilustrasi Pernikahan (SURYAMALANG.COM/Pinterest)

Amalan ini merujuk pada Rasulullah yang menikahi Aisyah pada bulan Syawal.

Hal ini berdasarkan hadis riwayat sebagai berikut.

"Rasulullah shallallhu 'alaihi wasallam menikahiku (Aisyah) pada bulan Syawal dan mengadakan malam pertama pada bulan Syawal. Istri Rasulullah mana yang lebih beruntung ketimbang diriku di sisi beliau?" (HR Muslim).

Para ulama khususnya kalangan madzhab Syafi'i menganggap bahwa menikah, menikahkan, atau berhubungan intim dengan istri baik dan dianjurkan untuk dilakukan pada bulan Syawal.

5. Bersilaturahmi

Ilustrasi gambar kumpul keluarga saat Idul Fitri: kapan mulai puasa Syawal
Ilustrasi gambar kumpul keluarga saat Idul Fitri: kapan mulai puasa Syawal (Canva.com)

Seperti diketahui, Syawal adalah bulan di mana terdapat Hari Kemenangan, Lebaran.

Pada momen Lebaran, semestinya orang saling memaafkan dan berkunjung atau bersilaturahmi.

Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhu berkata:

"Siapa yang bertakwa kepada Rabb-nya dan menyambung silaturrahmi niscaya umurnya akan diperpanjang dan hartanya akan diperbanyak serta keluarganya akan mencintainya." (Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Adabul Mufrod).

Namun, karena masih dalam suasana pandemi, bersilaturahmi agaknya dapat dilakukan secara virtual.

 

Ikuti berita Syawal dan Idul Fitri lainnya. 

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved