Berita Malang Hari Ini
Specta Doa Dosen, Tim Mahasiswa ITN Malang Raih Juara Pertama Lomba Tender
Specta Doa Dosen, kelompok tim mahasiswa Teknil Sipil ITN Malang meraih juara 1 lomba tender tingkat nasional dalam Kompetisi Rancang Bangun (KRB) 202
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM|MALANG-Specta Doa Dosen, kelompok tim mahasiswa Teknil Sipil ITN Malang meraih juara 1 lomba tender tingkat nasional dalam Kompetisi Rancang Bangun (KRB) 2022.
Kegiatan ini diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Udayana Bali beberapa waktu lalu. Tim Specta Doa Dosen adalah Yuda Arya Pangestu, Leonardo Wijaya dan Renaldy Priya Hutama.
Urutan pemenangnya adalah Specta Doa Dosen (ITN Malang), Gold Digger (ITS) dan Haka 62 (ITS).
"Kami mengangkat nama tim Specta Doa Dosen karena peran bimbingan dosen sangat penting sehingga kami bisa meraih juara," jelas Leonardo Wijaya pada wartawan, Rabu (11/5/2022) di ruang humas ITN Malang.
Untuk KRB ini, jelas dia, baru pertama kali timnya ikut lomba di Udayana Bali. Sebelumnya pernah jufa ikut lomba-lomba tendernya.
Ada 46 tim yang ikut yang diawali dengan proses seleksi dokumen tender.
"Tender adalah lelang jasa konstruksi pada semua proyek. Maka yang dinilai adalah dokumen tender. Terdiri dari rekapitulasi volume, harga, serta strategi pelaksanaan di lapangannya," paparnya.
Setelah dokumen tender diseleksi, kemudian diambil lima finalis, termasuk ITN Malang.
"Kami dari ITN Malang PD saja di lomba itu termasuk saat presentasi. Sehingga dibuat santai saja," jelasnya.
Saat presentasi harus dilakukan luring sehingg tim datang ke Udayana, Bali.
Untuk presentasi dilakukan tertutup karena masing-masing tim memiliki inovasi sendiri.
"Ibaratnya rahasia tim. Kita bergantian masuk ruangan untuk melakukan presentasi selama 10 menit dan tanya jawab selama 15menit. Setelah itu, malamnya dilakukan pengumuman," ceritanya.
Lomba terder itu untuk membangun gedung tiga lantai di Bali dengan luasan 1075 m2. Sedang nilai pagunya Rp 7,8 m.
"Harga kami bisa efisien 22 persen. Jadi kami tawarkan Rp 6.050.000.000 dengan waktu pelaksanaan enam bulan.
Sehingga ada efisiensi waktu satu bulan dan ada inovasi-inovasi yang kami tawarkan termasuk future engeneering berbasis aplikasi," katanya.