Berita Batu Hari Ini
Kapolres Batu Imbau Masyarakat Tenang, PMK Bisa Sembuh dan Tak Menular ke Manusia
Kapolres Batu, AKBP I Nyoman Yogi Hermawan mengajak masyarakat tetap tenang menanggapi isu merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
Penulis: Benni Indo | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM, BATU - Kapolres Batu, AKBP I Nyoman Yogi Hermawan mengajak masyarakat tetap tenang menanggapi isu merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang belakangan dilaporkan menyerang sapi.
Menurut informasi yang didapat Yogi, PMK bisa sembuh dan tidak menular ke manusia. Daging sapi juga bisa dikonsumsi asal dimasak dengan cara yang baik dan benar.
Polres Batu bersama Pemkot Batu telah berkoordinasi untuk bahu membahu mengatasi tantangan ini. Upaya pelacakan dan pencegahan penularan telah dilakukan sedini mungkin agar kasus terkendali.
Yogi menjelaskan, merebaknya PMK di wilayah Jawa Timur telah diantisipasi lewat langkah-langkah cepat dan terkoordinir.
Selain melakukan langkah pencegahan, anggota Polres Batu juga ditugaskan mengedukasi masyarakat tentang PMK.
Yogi mengantisipasi munculnya informasi hoaks yang dapat meresahkan masyarakat.
Pasalnya, berdasarkan pengalamannya, sering sekali informasi hoaks muncul di tengah adanya isu yang menjadi perhatian masyarakat luas.
"Jangan sampai informasi hoaks menyebar sehingga merugiak warga, khususnya para peternak," katanya.
PMK banyak menyerang sapi saat ini. Selain sapi, PMK juga berpotensi menular ke kambing, domba dan babi.
Yogi mengajak semua pihak di Kota Batu, mulai dari pemerintahan dan masyarakatnya bisa bekerjasama mengatasi tantangan ini.
"Semua pihak perlu melakukan langkah terpadu, mulai sosialisasi PMK pada masyarakat, pembuatan posko siaga di berbagai lokasi, desinfeksi kandang, pemeriksaan dan monitoring di pasar hewan," ungkapnya Kamis (12/5/2022).
Dijelaskan Yogi, petugas kepolisian juga akan mendampingi petugas untuk pemeriksaan hewan.
Pemeriksaan hewan diharapkan bisa dilakukan secara intensif dan menyeluruh, baik di kandang peternak maupun pasar hewan.
Pendataan juga sangat penting dilakukan sebagai bahan acuan penanggulangan masalah.
"Misalnya peternak A memiliki berapa sapi, berapa kambing atau lainnya. Jadi semua harus tercatat dengan tepat untuk mempermudah pengawasan dan memberikan vitamin maupun antibiotik pada hewan ternak," imbuh dia.