Berita Malang Hari Ini
Wabah PMK Merebak di Jatim, Sapi Jenis Limousin Masih Jadi Primadona di Kabupaten Malang
Sapi jenis Limousin masih menjadi primadona di Kabupaten Malang di tengah merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jatim.
Penulis: Mohammad Erwin | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, MALANG - Sapi jenis Limousin masih menjadi primadona di Kabupaten Malang di tengah merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jatim.
Sapi peranakan dari luar negeri itu menjadi andalan pedagang untuk dijual kepada pembeli.
Bahkan pedagang bisa menjual sapi jenis limousin sampai 7 ekor dalam sehari.
"Kami memilih sapi jenis limousin karena bentuknya besar sehingga diminati pembeli," ujar Hasan Bisri, pedagang sapi di Pasar Kandangan Gondanglegi kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (13/5/2022).
Hasan mengatakan postur tubuh sapi jenis limousin menjadi daya tarik pembeli.
Apalagi jumlaah daging dari sapi tersebut lebih banyak dari sapi lokal.
Alhasil, permintaan sapi limousin memembuat harga sapi impor itu stabil sampai sekarang.
"Harganya terus naik setiap tahun, terutama jelang hari raya Idul Fitri atau selepasnya."
"Sekarang sapi kecil seharga Rp 7 juta. Sedangkan sapi besar bisa sampai Rp 10 juta," papar pria asal Kalipareini.
Hasan tidak terlalu khawatir menanggapi kabar merebaknya wabah PMK.
Hasan menilai penyakit pada hewan sudah menjadi hal yang wajar.
Makanya Hasan begitu selektif ketika membeli sapi dari peternak.
"Saya melihat dan menyeleksi sapi yang bersih. Penyakit timbul karena kandang sapi terlalu kotor," tukasnya.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Malang telah mendata empat ekor sapi milik Hasan.
"Hasilnya sapi itu sehat. Seandainya ada penyakit, pasti pasar ini sudah tutup," papar Hasan.