Berita Malang Hari Ini

Setelah Operasi, Pria Berbobot 275 Kilogram di Kota Malang Berat Badannya Bertambah

Dwi Ariesta Wardhana (38) yang memiliki berat badan 275 kilogram justru bertambah berat badannya setelah menjalani operasi pemasangan pen

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Rahadian Bagus
PMI Kota Malang
Proses evakuasi pria obesitas yang mengalami patah tulang usai terjatuh saat tali sling lift rumahnya putus, Sabtu (7/5/2022). 

SURYAMALANG.COM|MALANG - Usai jalani operasi pemasangan pen patah tulang di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Dwi Ariesta Wardhana (38) yang memiliki berat badan 275 kilogram justru bertambah berat badannya.

Hal tersebut diungkapkan langsung Staff medis Bagian Orthopedi dan Traumatologi RSSA Malang, dr. Agung Riyanto Budi Santoso, Sp. OT (K) yang juga merupakan ketua tim operasi.

"Pasca operasi, sepertinya berat badan pasien Dwi Ariesta Wardhana bertambah. Dari observasi gizi yang dilakukan, diperkirakan berat badannya tambah 5 kilogram," ujarnya kepada TribunJatim.com, Kamis (19/5/2022).

Namun, dirinya tidak bisa menjelaskan secara detail terkait bertambahnya berat badan pasien.

"Untuk lebih detailnya, dapat langsung ditanyakan ke bagian instalasi gizi," tambahnya.

Namun, meski berat badannya bertambah, pihak RSSA Malang tetap mewajibkan pasien menjalani program diet.

"Dampak berat badan berlebih (overweight) dapat mempengaruhi fungsi organ dalam tubuh pasien. Sehingga diet perlu dilakukan, dan dengan diet tersebut memudahkan rehabilitasi medik pasca operasi," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, akibat tali sling lift di rumahnya putus, pria di Kota Malang yang memiliki berat badan seberat 275 kilogram alami patah tulang.

Dari informasi yang didapat TribunJatim.com, kejadian itu terjadi di Perumahan Puri Kartika Asri Blok Q, Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang Kota Malang pada Sabtu (7/5/2022) sekitar pukul 09.00 WIB.

Dari informasi yang dihimpun, korban bernama Dwi Ariesta Wardhana (38). Dan sehari-harinya, korban bekerja sebagai wiraswasta.

Diketahui, korban kala itu hendak turun dari lantai dua rumahnya dengan menggunakan lift barang yang di modifikasi. Karena badan korban begitu besar dan berat, naik turun antar lantai rumah harus menggunakan lift.

Di saat turun itulah, tiba-tiba tali sling atau kawat penghubung mesin dan lift yang dinaiki korban terputus dan jatuh dari ketinggian sekitar tiga meter.

Dengan mengerahkan 12 orang, korban berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Akibat kejadian tersebut, korban mengalami patah tulang terbuka dan patah tulang tertutup.

Bagian tubuh yang mengalami patah tulang terbuka, adalah bagian engkel kaki kiri. Sedangkan, bagian yang mengalami patah tulang tertutup adalah bagian engkel kaki kanan, lutut kanan, serta sendi pada bagian telapak kaki kanan.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved