Berita Malang Hari Ini

Ada Sepeda Motor Listrik di Pameran Dies Natalis ke-40 Polinema

Dies natalis Politeknik Negeri Malang (Polinema) ke 40 dirayakan dengan talkshow dan pameran produk dan inovasi.

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: rahadian bagus priambodo
INOVASI: Dosen Politeknik Negeri Malang memamerkan hasil karyanya sepeda listrik pada gelaran Expo Produk Inovasi di Politeknik Negeri Malang, Senin (23/5). Sebanyak 45 Booth dari berbagai Politeknik di Jawa Timur meramaikan gelaran expo ini. 

SURYAMALANG.COM|MALANG-Dies natalis Politeknik Negeri Malang (Polinema) ke 40 dirayakan dengan talkshow dan pameran produk dan inovasi.

Kegiatan dibuka Senin (23/5/2022) hingga Rabu (25/5/2022) di Graha Polinema

Ada 45 booth dari berbagai politenik di Jawa Timur, desa binaan Polinema.

Acara dibuka oleh Dirjen Vokasi Wikan Sakarianto PhD. Erfan Rohadi PhD, Ketua panitia menyatakan dalam booth pameran, selain ada karya dosen juga mahasiswa. 

Dr Supriatna Adhisuwignyo, Direktur Polinema mengatakan dalam dies natalis ke 40, ada tujuh jurusan dan 40 prodi.

Sebanyak delapan prodi melaksanakan kelas internasional. Serta ada 10 prodi double degree.

Polinema juga memiliki mitra 477 lembaga dan menambah lagi MoU saat dies natalis.

"Tantangan ke depan adalah bagaimana mempertahankan prestasi dan menjadi lebih baik lagi," katanya. Dalam pameran produk inovasi adalah prototipe sepeda motor listrik tapi fisiknya adalah adalah sepeda mirip.BMX. Penelitinya adalah dosen Teknik Mesin Polinema, Ustman Syah Amrullah ST MT. 

Untuk menjalankan sepeda motor itu dengan menstarter seperti biasa. Dayanya digerakkan listrik dengan nama E-BMX 2000 Watt (Namstu EB-2000).

"Ini hasil penelitian saya yang didanai Polinema," katanya pada suryamalang.com.

Saat ini penelitian sudah mencapai 80 persen dan tinggal menguji dynotest. 

Awal membuat ini karena ia gemar bersepeda BMX. Prototipe ini sudah diujicoba ditanjakan di Bedengan, Dau, Kabupaten Malang.

Kesimpulan sementara penelitiannya adalah kendaraan ini cocok untuk wilayah perkotaan dengan jarak terdefinisi. Yaitu tujuannya jelas.

Misalkan dari rumah ke kampus dan tidak bisa mampir-mampir karena daya baterainya.

"Tahun ini akan dikembangkan lagi karena masih ada fitur yang kurang. Seperti sign, display dll," kata dia. Untuk mengisi baterai mulai 0 untuk 30 Km butuh waktu 5-6 jam. 

Sedang di booth Politeknik Negeri Jember (Polije) memamerkan produk teaching factory (tefa) yang dimiliki. "Polije punya 23 tefa. Tapi yang dipamerkan di Polinema hanya sembilan," jelas Mahsus Nurmanto, Kepala Unit Humas dan Protokol pada suryamalang.com. 

Tefa adalah industri di dalam kampus untuk riset dan praktik mahasiawa serta kerjasama industri.

Di antaranya nursery dan binha potong. Polije memiliki lahan yang jaraknya 15 km dari kampus yang cocok untuk tefa ini.

Bunga dari tefa dipasok ke toko bunga karena kebutuhan tinggi.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved