Berita Batu Hari Ini
Wisata Alam Selorejo Bergairah Kembali Setelah Dua Tahun Tiarap
Kawasan wisata alam Bendungan Selorejo di Kabupaten Malang mulai dibuka kembali untuk publik,tingkat kunjungan wisata pada 2022 pun terus naik
Penulis: Benni Indo | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM, BATU - Kawasan wisata alam Bendungan Selorejo di Kabupaten Malang mulai dibuka kembali untuk publik. Optimisme pengelola sangat tinggi melihat kondisi penanganan Pandemi yang baik belakangan ini.
Tingkat kunjungan wisata pada 2022 pun terus naik, pengelola wisata Bendungan Selorejo yakni Perum Jasa Tirta I optimistis bisa menutup defisit kerugian selama tutup dua tahun lalu.
Dirut PJT I, Raymond Valiant Ruritan menerangkan, data kunjungan pada momen Idul Fitri dan Waisak 2022 stabil di angka 3 hingga 4 ribu wisatawan. Angka itu cukup mengembirakan jika dibanding waktu Pandemi. Dalam kondisi normal, bisa sampai tujuh ribu kunjungan dalam sehari.
"Harapannya di tahun ini kunjungan wisata bisa kembali normal,'' ungkap Raymond.
Defisit pemasukan wisata Bendungan Selorejo selama tutup akibat pandemi mencapai ratusan juta rupiah. Meski begitu, pihaknya bersyukur tidak sampai melakukan PHK karyawan.
"Kami sangat bersyukur pemerintah melonggarkan pembatasan. Dampaknya sangat positif bagi sektor pariwisata. Sebagai semangat baru, kami akan menggencarkan kembali promosi berwisata ke Selorejo," ujar Raymond.
Saat ini, tren pariwisata yang sedang digemari adalah wisata berbasis alam. Menurut Raymond, bendungan Selorejo bisa menjadi pilihan tepat. Tempat wisata tersebut menawarkan obyek wisata alam dengan pemandangan waduk yang dikelilingi oleh beberapa gunung, di antaranya Gunung Kelud, Anjasmoro serta Kawi.
Di sana juga menjadi tempat favorit para pemancing. Selain alam, wisatawan juga dimanjakan dengan berbagai fasilitas seperti penginapan dan tempat kulineran khas yakni berbagai hasil waduk seperti ikan bakar dengan aneka sambal yang nikmat.
Pengunjung juga bisa memancing bersama keluarga dengan berkeliling danau dengan mengendarai perahu. Untuk jasa perahu, wisatawan perlu merogoh kocek Rp 20 ribu.
Kepala Sub Divisi Pariwisata dan Jasa Lain, PJT I, Inni Dian Rohani mengatakan, pada Januari lalu keuntungan yang diperoleh PJT I dari tempat-tempat wisata yang dikelola mencapai Rp 1 miliar lebih.
"Semoga kondisi terus membaik. Kami betul-betul tidak bisa bergerak selama dua tahun lalu," katanya.
Ketika awal-awal pandemi, tempat wisata ditutup total. Upaya untuk buka kembali dilakukan pada pertengahan 2020 dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Tidak lama kemudian, datang gelombang Delta sehingga kawasan ditutup kembali.
Kemudian ada gelomba Omicron, pengelola juga menutup kembali tempat wisata. Tidak banyak yang bisa dilakukan karena kebijakan pembatasan.
"Namun kami tidak sampai PHK karyawan meskipun saat itu karyawan hanya menerima gaji pokok saja. Sekarang kondisi membaik, semoga bisa berlangsung terus," harapnya. (Benni Indo)