Berita Batu Hari Ini

Bisa Disembuhkan, Tingkat Kematian PMK di Batu Hingga 5 Persen

Pemerintah Kota Batu mengeluarkan siaran pers yang berisi informasi bahwa Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) bisa disembuhkan.

Penulis: Benni Indo | Editor: rahadian bagus priambodo
Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso. 

SURYAMALANG.COM|BATU – Pemerintah Kota Batu mengeluarkan siaran pers yang berisi informasi bahwa Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) bisa disembuhkan.

Tingkat kematiannya sekitar 1persen hingga  5 persen. Produk susu tetap bisa dikonsumsi setelah dilakukan pasteurisasi pada suhu 75-80°C selama 15 menit.

Sejak awal pekan ini, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu melakukan peninjauan hewan ternak di Kota Batu.

Pemberian obat-obatan, antibiotika, vitamin dan anti stres yang diberikan pada ternak sapi dapat meringankan PKM pada sapi.

Pencegahan PMK yang sudah, sedang dan akan dilakukan adalah dengan membatasi lalu lintas ternak, interaksi antar peternak, sanitasi kandang dan lingkungan kandang dengan menggunakan desinfektan.

Wakil Wali Kota Bayu, Punjul Santoso menjelaskan pelaksanaan biosecurity, meningkatkan imun ternak dengan pemberian pakan yang bernutrisi dan vitamin, serta pemberian empon-empon pada ternak yang sehat juga dilakukan untuk menciptakan imun

"Sampai saat ini ternak yang dinyatan positif PMK khususnya sapi adalah sekitar 300 ekor ternak, 42 ekor sudah sembuh dan 13 ekor mengalami kematian," ujar Punjul.

Penanganan PMK di Kota Batu selain dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan juga melibatkan unsur lainnya dari Kecamatan, Desa/Kelurahan, Perguruan Tinggi, Kepolisian, TNI, SKPD terkait, dan instansi vertikal lingkup pertanian.

Peran aktif dari masyarakat untuk menjaga lingkungan dan secara aktif melaporkan kejadian ternak yang sakit dan mengikuti anjuran yang diberikan oleh Tim Kesehatan Hewan sangat diharapkan.

Kasus kematian paling banyak ditemukan di Kecamatan Junrejo. Pekan lalu dilaporkan 12 ekor sapi di Desa Junrejo mati akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) per 22 Mei 2022. 

Kapolsek Junrejo, Iptu Anton mengatakan per 17 Mei 2022, jumlah populasi sapi ada sebanyak 217. Jumlah yang sakit sebanyak 173 ekor.

Sebagai upaya untuk mencegah PMK meluas di kawasan Junrejo, Polsek Junrejo menerjunkan anggotanya, terutama para Bhabinkamtibmas untuk meninjau langsung kondisi di lapangan.

Para Bhabinkamtibmas bersama Babinsa aktif berkomunikasi dengan para peternak agar mengetahui kondisi kesehatan sapi.

"Kami berikan pemahaman kepada masyarakat agar jangan terlalu panik. Wajar saja kalau panik, tapi jangan berlebihan. Kami akan terus berikan dukungan moril juga," ujar Anton.

Persoalan saat ini tidak hanya dihadapi oleh para peternak semata, melainkan juga Pemerintah Kota Batu dan instansi jajaran, seperti TNI/Polri. Oleh sebab itu, Anton mengatakan para peternak tidak sendirian menghadapi PMK.

Sumber: Surya Malang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved