Sejarah Hari Lahir Pancasila Diperingati Besok 1 Juni, Ada Peran Soekarno dan Soeharto

Simak sejarah Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Juni serta sejarah Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati pada tanggal 1 Oktober.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Eko Darmoko
DW Indonesia
Bung Karno dan Soeharto 

Pidato Sukarno tersebut berisi Lahirnya Pancasila.

Pada 1 Juni 2006, Presiden Joko Wudodo menandatangani Keputusan Presiden No. 24 Tahun 2016 di mana menetapkan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila.

Mulai tahun 2007, setiap 1 Juni ditetapkan sebagai hari libur nasional untuk memperingati Hari Lahir Pancasila.

2. Sejarah Hari Kesaktian Pancasila

Mengenang 7 Jenderal TNI yang Diculik hingga Dibantai oleh PKI (IST/Tribun Batam)

Kesaktian Pancasila diperingati setiap 1 Oktober.

Diberitakan Harian Kompas, 27 September 1966, peringatan Hari Kesaktian Pancasila bermula dari Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Darat Jenderal Soeharto pada 17 September 1966.

Dalam surat tersebut dinyatakan bahwa peringatan Hari Kesaktian Pancasila harus dilakukan oleh seluruh slagorde (pasukan) Angkatan Darat dengan mengikutsertakan angkatan lainnya serta masyarakat.

Wakil Panglima TNI Angkatan Darat saat itu, Letjen Maraden Panggabean, mengatakan, Pancasila merupakan jalan hidup bangsa Indonesia yang pernah mendapat ancaman yang luar biasa.

Menurut Panggabean, peringatan Hari Kesaktian Pancasila bertujuan agar bangsa Indonesia mengingat kembali peristiwa Gerakan 30 September (G30S/PKI).

Soeharto
Soeharto (Tribunnews)

Selain itu, untuk mencegah terulangnya kembali peristiwa tersebut.

Pada 1 Oktober 1966, peringatan Hari Kesaktian Pancasila pertama kali dilakukan di Lubang Buaya, Jakarta.

Diketahui, Gerakan 30 September merupakan bagian dari sejarah kelam bangsa Indonesia.

Dalam peristiwa tersebut, enam jenderal serta satu perwira pertama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) yang menjadi korban.

Mereka adalah Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jenderal Raden Soeprapto, Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono, Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan, Brigadir Jenderal Sutoyo Siswodiharjo, dan Lettu Pierre Andreas Tendean.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved