Fakta-fakta Satu Keluarga Disiram Air Keras Oleh Orang Tak Dikenal: Masuk Rumah Bawa Parang & Pedang

Berikut ini fakta-fakta satu keluarga disiram air keras oleh orang tak dikenal (OTK) di Palembang, Sumatera Selatan

Penulis: Frida Anjani | Editor: Eko Darmoko
Tribunnews
Fakta-fakta Satu Keluarga Disiram Air Keras Oleh Orang Tak Dikenal: Masuk Rumah Bawa Parang & Pedang 

SURYAMALANG.COM  - Berikut ini fakta-fakta satu keluarga disiram air keras oleh orang tak dikenal (OTK) di Palembang, Sumatera Selatan

OTK yag menyebabkan tragedi satu keluarga disiram air keras itu masuk ke dalam rumah bawa parang, pedang dan air keras

Satu keluarga yang disiram air keras ini tinggal di Kertapati, Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Inilah fakta-fakta terkait insiden jsatu keluarga disiram air keras dikutip dari Tribun Aceh:

1. Terjadi Saat Malam Hari

Para korban disiram air keras oleh OTK pada Kamis malam (2/6/2022) sekitar pukul 20.30 WIB, saat sedang berada di rumah mereka.

Tiba-tiba OTK masuk ke dalam rumah korban dan langsung menyiram air keras.

Setelah beraksi, pelaku keluar lewat pintu belakang menghindari kejaran massa.

Selain satu keluarga yang terdiri dari lima orang, dua warga lainnya turut menjadi korban karena berada di lokasi saat kejadian.

Sehingga total korban yang terkena air keras itu mencapai tujuh orang.

2. Berawal dari Perkelahian di Lorong Samping Rumah Korban

Aksi penyiraman air keras itu berawal orang tak dikenal masuk rumah.

Astari (45), seorang korban menceritakan kronologi peristiwa menegangkan yang menimpa empat orang keluarganya itu.

Satu keluarga disiram air keras di Kertapati, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (2/6/2022) malam
Satu keluarga disiram air keras di Kertapati, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (2/6/2022) malam (TRIBUN SUMSEL/RACHMAD KURNIAWAN)

"Awalnya ada yang berkelahi di lorong sebelah kami, gara-gara selisih paham. Waktu habis Maghrib kemarin. Lalu bubar, " kata Astari saat dijumpai di rumahnya di Lorong Banten, Kelurahan Kemas Rindo, Kertapati.

Namun ternyata keributan kembali terjadi dengan jumlah orang yang lebih banyak.

Ada yang masih remaja dan orang dewasa berjumlah sekitar 20 orang.

3. OTK Masuk ke Rumah Korban dan Langsung Menyiram Air Keras

Saat itulah ada orang yang tidak dikenal yang masuk ke dalam rumah dan langsung menyiram air keras.

Lalu pelaku keluar lewat pintu belakang menghindari kejaran massa.

"Tidak tahu mereka cari siapa. Ada orang yang tidak kami kenal masuk rumah lalu keluar rumah kami".

"Rombongan itu masuk ke lorong kami mencari orang itu jumlahnya lebih banyak. Mungkin yang tadi berkelahi mengajak warga lainnya, " katanya.

4. Warga Lain Juga Jadi Korban

Nahasnya, ada salah satu warga sekitar bernama Deni (17) yang baru pulang salat Isya bertemu dengan rombongan massa yang mencari orang yang dimaksud.

Karena takut ia pun lari ke arah rumah korban.

Sedangkan tiga korban lainnya yakni Zamzami, Astari kakak ipar, dan Maleha yang sedang duduk di depan rumah.

"Ada warga RT lain, Deni namanya ketemu rombongan pelaku di dalam lorong dan ikut dikejar, lari kesini. Terus ada kakak saya dan warga juga lagi duduk di depan warung".

"Deni tadi sudah kena siram duluan. Rombongan pelaku masuk terlihat membawa parang, pedang dan air keras, " jelasnya.

Di sela keributan terjadi Astari mencari keponakannya yakni Syariani (13) karena takut ikut menjadi sasaran.

"Aku juga sempat cari Rian, takutnya dia ikut kena. Setelah ketemu dia pulang, saat keributan itu dia ikut kena serangan parang di kepalanya, dan mengalami luka jahitan, " ungkapnya.

Sebagian pelaku masuk ke rumah Astari sambil mengibas dan menyiramkan air keras ke dalam rumah dan mengenai kedua kakaknya yakni Meni (54) dan Maleha (58).

"Kakak saya yang lagi di dalam rumah kena siraman air keras di wajah," katanya.

5. Bawa Air Keras, Parang dan Pedang

Selain masuk ke dalam rumah, pelaku juga menyiram air keras di depan rumah dengan cara mengibas-ngibaskan kantong plastik dan terkena tiga orang korban.

"Jadi yang kena saya, kedua kakak saya, kakak ipar, keponakan, dan dua orang warga RT lain Deni dan Zamzami, " ujarnya.

Korban telah membuat laporan polisi di Polsek Kertapati, Jumat (3/6/2022).

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved