Berita Madiun Hari Ini
Motif Asmara di Balik Pembunuhan Pensiunan RRI di Kota Madiun, Diduga Sudah Diincar Saat Subuh
Motif asmara diduga menjadi latar belakang peristiwa pembunuhan dengan korban seorang pensiunan pegawai RRI, Aris Budianto (58)di kota Madiun
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG. COM, MADIUN - Motif asmara diduga menjadi latar belakang peristiwa pembunuhan dengan korban seorang pensiunan pegawai RRI, Aris Budianto (58) warga Jalan Sentul Gang 2 Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun .
Polisi menyebut ada unsur motif asmara dari pelaku yang kini masih diburu.
Motif asamar itu diketahui setelah polisi melakukan pemeriksaan pada beberapa saksi.
Kasatreskrim Polres Madiun Kota AKP Tatar Hernawan mengatakan hingga kini pihaknya sudah memeriksa lima saksi untuk mendalami kasus pembunuhan tersebut.
"Kami sudah memeriksa lima saksi. Dari hasil sementara motifnya diduga (pelaku) sakit hati terkait masalah asmara," ujar Tatar, Jumat (3/6/2022).
Lima saksi yang sudah diperiksa yaitu istri korban, anak korban dan tiga tetangga.
Selain meminta keterangan saksi, polisi juga mengumpulkan barang bukti lain yaitu telepon seluler milik korban yang merupakan pensiunan pegawai RRI Madiun tersebut.
Hal tersebut untuk lebih menguatkan keterangan dari sejumlah saksi dan mengungkap penyebab pasti korban dibunuh.
Selain HP, Satreskrim Polres Madiun Kota juga memeriksa sejumlah CCTV yang berada di sekitar lokasi kejadian.
"Untuk mengetahui isi pesan dan konten di dalam handphone serta rekaman CCTV semuanya kami bawa ke Polda Jatim," jelas Tatar.
Satreskrim sendiri saat ini sedang mengejar terduga pelaku yang melarikan diri ke luar kota.
Seperti diberitakan sebelumnya, Aris Budianto (58) warga Jalan Sentul Gang 2 Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun menjadi korban pembunuhan, Kamis (2/6/2022).
Aris Budianto (58) ditemukan meninggal dunia bersimbah darah tak jauh dari rumahnya.
Menurut seorang saksi, Suwaji (70) saat itu dirinya akan pulang ke rumah setelah memberi pakan ayam pada pukul 05.00 WIB.
"Saya melihat ada orang tidur di situ, ternyata Pak Aris, lalu saya memanggil istrinya," kata Suwaji, Kamis (2/6/2022).
Saat itu Suwaji melihat Aris tergeletak di tengah gang, namun tidak menyadari adanya darah yang tercecer.
"Saya cuma berpikir takut kalau jantungnya kumat. Kan (korban) memang punya riwayat sakit," jantung.
Ia kaget, setelah diperiksa dengan istri korban ternyata terdapat banyak darah yang keluar dari luka sayatan di sekujur tubuh korban.
Suwaji sendiri mengenal korban adalah sosok yang baik dan ramah dengan tetangga sekitar.
"Baru saja pensiun dari RRI 1 Juni kemarin," tambahnya.
Hasil Autopsi
Jenazah pensiunan pegawai RRI tersebut telah dilakukan autopsi oleh tim forensik RS Bhayangkara Kediri di RSUD Dr Soedono Madiun sesaat setelah dievakuasi dari tempat kejadian perkara yang tak jauh dari rumahnya.
Hasilnya terdapat 4 luka sabetan atau bacokan dari benda tajam dengan ukuran besar.
Ke 4 luka tersebut diantaranya terdapat di tangan sebelah kanan, lengan atas, lengan bawah, dan leher.
"Hasil autopsi, dugaan kematian akibat putusnya urat yang ada di leher," kata Kasatreskrim Polres Madiun Kota AKP Tatar Hernawan, Kamis (2/6/2022).
Pembacokan tersebut terjadi lebih kurang pukul 4.30 WIB saat korban berangkat salat subuh.
Tatar belum bisa memastikan apakah aksi tersebut masuk kedalam pembunuhan berencana namun jika melihat kronologinya ada kemungkinan pelaku sudah mengintai korban untuk melancarkan aksinya.
"Masih kita perdalam dari keterangan saksi, baik saksi yang menemukan maupun saksi lain yang mengetahui keberadaan sebelum peristiwa itu," lanjutnya.
Satreskrim Polres Madiun Kota juga akan memeriksa sejumlah CCTV di sekitar tempat kejadian perkara untuk mengejar pelaku pembacokan tersebut.