Berita Kediri Hari Ini
Bermula dari Cinta, Pemuda Asal Kediri Ini Raup Puluhan Juta Rupiah dari Motor Klasik
Kini pemuda asal Desa Cendono, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri itu mampu meraup keuntungan puluhan juta rupiah dari motor klasik.
Penulis: Luthfi Husnika | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Awalnya Risky Arif (26) hanya cinta pada motor klasik.
Kini pemuda asal Desa Cendono, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri itu mampu meraup keuntungan puluhan juta rupiah dari motor klasik.
Risky sudah lama menyukai jenis-jenis motor klasik atau motor tua yang saat ini sudah tidak dikeluarkan lagi oleh pabrik.
Motor tua yang disukainya adalan jenis kendaraan lawas zaman dulu.
"Motor zaman dulu itu unik dan berbeda. Setiap motor punya ciri khas yang menjadi daya tarik. Semakin tua, semakin menarik," ungkap Risky kepada SURYAMALANG.COM, Senin (6/6/2022).
Berawal dari suka melihat motor klasik, Risky kemudian membeli sebuah motor tua yang menurutnya unik.
Motor tersebut ia restorasi sedemikian rupa hingga tampilannya makin menarik.
"Karena suka akhirnya pengin punya. Terus saya coba restorasi supaya bisa berfungsi secara normal dan tampilannya menarik," kata Risky.
Karena kemahirannya merstorasi motor klasik, Risky tak hanya menjadi kolektor dan merestorasi motornya sendiri.
Risky juga membuka jasa khusus restorasi motor-motor tua.
Di tangan pemuda itu, motor tua yang rusak dan banyak bagian yang berkarat dapat diubah menjadi motor klasik dengan nilai jual tinggi.
Risky menyimpan puluhan motor klasik dengan berbagai macam jenis di rumahnya.
Koleksinya kebanyakan merupakan motor klasik keluaran tahun 60-90-an yang sudah mulai langka.
Semakin tua tahun produksi motor, maka semakin mahal pula harga jual motor tersebut.
Seperti motor Honda C 1 1 0 (satu satu kosong) tahun produksi 1962 yang direstorasinya saat ini.
"Harga jualnya setelah restorasi bisa mencapai Rp 50 juta. Lalu ada lagi Honda S 90 tahun keluaran 1980 yang harganya bisa di angka Rp 35 juta. Padahal belinya murah karena motornya kadang itu sudah rusak dan tidak berfungsi," jelas Risky.
Risky belajar merestorasi motor tua secara otodidak. Risky mengandalkan tutorial di YouTube.
Berbekal usaha dari mempelajari ilmu coba-coba merestorasi motor tua tersebut, Risky mampu menyulap sejumlah motor yang telah rusak menjadi seperti baru.
Motor yang nilainya rendah bisa ia sulap jadi motor harga puluhan juta rupiah.
Karena keahlian yang dimilikinya, banyak peminat motor klasik yang kemudian tertarik dengan motor tua hasil dari restorasi Risky.
Peminatnya adalah kolektor dan pecinta motor klasik dari berbagai wilayah.
Tak hanya dari Kediri, pelanggan Risky datang dari Jakarta, Sumatra dan bahkan Kalimantan.
"Yang datang di sini banyak. Rata-rata memang dari luar Kediri," ujarnya.
Menurut Risky, setiap pengerjaan restorasi satu unit sepeda motor, dia mematok biaya Rp 1 juta sampai Rp1,5 juta.
iaya tersebut tergantung tingkat kesulitan dan detil pengerjaannya.
Terkadang, Risky juga harus mencari sperpat kendaraan hingga ke luar kota. Tujuannya untuk mendapatkan hasil restorasi dengan kualitas yang diinginkan customer.
"Sampai Banyuwangi pernah saya, hanya untuk mencari sperpat. Namun, bagi saya jarak bukanlah masalah, justru saya dapat menyelesaikan sesuai keinginan customer menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya," terangnya.
Meski berusia tua, namun motor-motor milik Risky itu tetap dilengkapi dengan surat kendaraan resmi.
Kini, Risky bisa mengantongi uang puluhan juta rupiah setiap bulan dari merestorasi motor tua dan membuka jasa restorasi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/risky-arif-26-warga-kediri-menjadi-kolektor-motor-klasik-dan-membuka-jasa-restorasi.jpg)