Berita Surabaya Hari Ini
5 FAKTA Ribuan Ijazah Disita Sekolah di Surabaya Butuh Rp 5 Miliar Menebusnya, Dinas Pendidikan ?
"Apabila diakumulasi, mungkin membutuhkan sekitar Rp5 miliar. Kisarannya, ada yang menunggak Rp1-2 juta saja, bahkan ada yang sampai Rp9 juta "
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Dyan Rekohadi
Ketua Baznas Kota Surabaya Moch Hamzah menyebut bahwa jumlah tersebut (729 pelajar) bukan akhir.
"Masih banyak yang belum (menebus ijazah). Khususnya, yang swasta. Sehingga, program ini masih akan kami lanjutkan," katanya.
Ia mengungkap besarnya jumlah siswa SMA sederajat yang masih menunggak iuran di sekolah. Akibatnya, ada beberapa siswa yang belum bisa menerima ijazah.
"Dari sekitar seribu pengaduan, kami berikan 729 di antaranya terlebih dahulu," kata Ketua Baznas Kota Surabaya Moch Hamzah di Surabaya, Selasa (14/6/2022).
3. Butuh Dana Hingga Rp 5 Miliar untuk menebus Ijazah
Dibutuhkan dana sangat besar untuk bisa menebus ijazah pelajar SMA/SMK yang disita pihak sekolah di Surabaya.
Pemkot Surabaya dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Surabaya menyebut setidaknya dibutuhkan dana sebesar Rp 5 miliar untuk menebus ijazah yang disita sekolah.
"Apabila diakumulasi, mungkin membutuhkan sekitar Rp5 miliar. Kisarannya, ada yang menunggak Rp1-2 juta saja, bahkan ada yang sampai Rp9 juta," kata Ketua Baznas Kota Surabaya, Moch Hamzah.
Seperti diketahui Baznas Kota Surabaya melalui program Surabaya Cerdas ikut membebaskan ratusan ijazah siswa SMA yang ditahan sekolah.
Melalui dana yang dihimpun dari Zakat dari para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Surabaya, Baznas ikut membantu meringankan beban siswa di Kota Pahlawan.
Para siswa penerima bantuan tersebut merupakan warga yang membutuhkan. Syaratnya, merupakan siswa dari keluarga Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan lolos syar'i (masuk fakir miskin).
"Uang untuk menebus ijazah itu totalnya Rp1,7 miliar. Dari mana uangnya? dari Baznas. Baznas dari zakat para ASN. Inilah yang saya bilang membangun Surabaya melalui gotong-royong," kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Anggota DPRD ikut serta memberikan secara simbolis.