Berita Malang Hari Ini
Anak Tak Lolos PPDB Zonasi, Sejumlah Orangtua Murid Datangi Kantor Dikbud Kota Malang
Sejumlah orangtua yang anaknya tidak lolos jalur zonasi masuk SMPN di Kota Malang mendatangi kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM|MALANG - Sejumlah orangtua yang anaknya tidak lolos jalur zonasi masuk SMPN di Kota Malang mendatangi kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Malang, Jumat (17/6/2022) usai pengumuman PPDB jalur zonasi.
Mereka berharap anaknya dapat diterima masuk SMPN. Namun ada juga pasrah menyekolahkan ke SMP swasta karena kendala di domisili.
Seperti disampaikan orangtua siswa bernama Yeni. "Rumah saya di Kecamatan Kedungkandang tapi domisili ngontrak di Klayatan," jelas Yeni pada suryamalang.com di halaman Dikbud Kota Malang.
Dia menuturkan, jika diukur dari domisilinya, sekolah terdekat adalah SMPN 12 yang berjarak 300 meter dari rumah kontrakan. "Tapi syarat di PPDB zonasi kan tidak bisa pakai domisili," katanya.
Sedang ketika memakai KK rumah di Kedungkandang juga jauh dari sekolah. Ia mengaku sudah mencoba mendaftar di tiga SMPN pilihannya, yaitu SMPN 10, 2 dan 9 jauh jaraknya dari rumah.
"Gak masuk semua. SMPN 10 yang paling dekat saja gak masuk," jelasnya. Saat di Dikbud, ia juga melihat-lihat pengumuman SMP swasta yang dipasang di Dikbud untuk melihat SMP swasta terdekat di Klayatan.
"Soalnya saya gak bisa mengantarkan anak sekolah," jawabnya. Sedang dua orang lainnya yaitu Subagio dan Ana merasa sedih karena anaknya tidak diterima di SMPN. Anak Subagio mendaftar di SMPN 15 dengan jarak rumah 900 meter namun tidak diterima.
Sedang ada juga anak tetangganya diterima. Ia mengatakan ada yang jarak sekitar 1000 meter diterima.
Sedang pilihan kedua di SMPN 30 di Mulyorejo juga tidak diterima. Pilihan ketiga adalah SMPN 19. "Saya minta solusi agar diterima di negeri," kata Subagio, warga Jl Bandulan 1 F. Sedang Ana, warga Jalan Elang, Sukun Kota Malang mengatakan anaknya tidak lolos di tiga SMPN tujuan.
"Terdekat ya di SMPN 19. Tapi gak lolos juga," jawab dia. Ia mendaftar di hari kedua PPDB zonasi tapi dari jarak tidak lolos.
Dari rumahnya ke SMPN 19 berjarak 1040 meter. Sedang yang diterima 1020 m. Solusi dari Dikbud adalah ke sekolah swasta. "Saya berjuang bagaimana masuk negrri yang tidak mengeluarkan biaya. Ia menduga ada kecurangan titik koordinatnya. Diknas harus lihat juga bener gak titik koordinatnya. Kenapa yang jauh diterima. Yang dekat gak," kata Ana.
Ukuran dekatnya itu diasumsikan jika lewat gang kampung, lewat kuburan yang dekat dengan SMPN 19. Sedang orangtua lainnya mengeluhkan soal rumah yang jauh dari SMPN.
"Apa harus ke SMP swasta semua?" ujarnya. Apalagi sebaran SMPN tidak merata. Baik Ana maupun Subagio sudah bertemu dengan Dodik Teguh Pribadi Plt Kabid Pendidikan Dasar Dikbud Kota Malang.
Keduanya mengatakan akan berjuang dulu agar anaknya bisa ke SMPN. "Mohon doanya supaya putra kami diterima ke negeri," pungkas Ana.
Terbatas Daya Tampung SMPN