Berita Surabaya Hari Ini
Motif Ibu Pembunuh Balita di Surabaya Rahasiakan Kematian Anaknya Hingga Ancam Orantua
Pembunuh bayi berusia lima bulan di Surabaya terbilang sadis, setelah bunuh anaknya ditinggal pergi, sempat ancam ibu kandung agar tidak melapor
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: rahadian bagus priambodo
Bahkan, saat Eti dihadapkan langsung dengan wajah sang anak di ruang penyidik Mapolsek Wonocolo, tatapan mata tersangka tampak seperti menyimpan amarah.
"Iya. Tadi malam dia ketemu saya juga mau marah. Saya mau dibunuh. Tapi untung saya diselamatkan polisi," kata Eti.
Mengenai kualitas hubungan tersangka dengan sang menantu atau suami tersangka berinisial RI. Eti mengaku tak banyak mengetahui kondisi biduk rumah tangga keduanya.
Selain karena menantunya yang jarang pulang karena harus bekerja di sebuah perusahaan pelayaran, dan hanya diperkenankan pulang pada akhir pekan yakni Sabtu dan Minggu.
Sosok menantu, setahu Eti, juga memiliki kejengkelan yang sama terhadap si korban atau anak kedua mereka, mirip seperti istrinya. Yakni, geram tatkala mendengar suara rengek dan tangisan, sang jabang bayi.
Saking jengkelnya. Eti mengungkapkan, sejak sang anak kedua lahir, atau kurun waktu lima bulan ini, RI enggan naik ke lantai dua untuk menengok anaknya sendiri.
"Enggak pernah (RI mukul ADO). Cuma Eka aja. RI enggak pernah lihat anaknya. Jarang pulang iya," pungkasnya.
Sekadar diketahui, Sesosok bayi berjenis kelamin laki-laki berusia lima bulan, ditemukan tewas di dalam sebuah rumah Jalan Siwalankerto Tengah, No 121, RT 7 RW 2, Siwalankerto, Wonocolo, Surabaya, Sabtu (25/6/2022) malam.
Setelah dilakukan serangkaian olah tempat kejadian perkara dan penggalian keterangan pada sejumlah saksi.
Bayi itu dari pasangan suami istri berinisial RI dan EA. Keduanya dikabarkan sedang bepergian ke Yogyakarta berdalih menghadiri sebuah acara, satu hari lalu, yakni Jumat (24/6/2022).
Sedangkan, penemuan mayat bayi tersebut, dilaporkan langsung oleh sang tuan rumah yakni nenek korban atau ibu kandung tersangka, yang diduga tidak kuat dengan aroma busuk dari jenazah bayi.
Berdasarkan dokumentasi foto atas temuan jenazah korban yang dilihat suryamalang.com. Bayi tersebut ditemukan dalam keadaan tubuh mulai menghitam sebagai petanda proses pembusukan telah terjadi.
Bayi berukuran panjang tubuh sekitar tiga jengkal tangan manusia dewasa itu, masih mengenakan kaus kutang, dan pampers.
Posisi tubuhnya, terlentang di atas lapisan kain pelapis tubuh bayi dan dikelilingi beberapa bantal kecil.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/eka-sari-yuni-hartini-26-tersangka-pembunuh-balita-di-surabaya.jpg)