Berita Malang Hari Ini
Pemkot Gelar Musrenbang Tematik untuk Malang Bermartabat
Setiap tahun, Pemkot Malang menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tematik.
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, MALANG - Setiap tahun, Pemkot Malang menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tematik.
Musrenbang ini untuk menyusun rencana pembangunan Nasional dan rencana pembangunan Daerah sesuai Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
Pada Februari 2022 kemarin, Pemkot Malang telah menggelar Musrenbang Tematik Anak, Musrenbang Tematik Perempuan, Musrenbang Lansia dan Musrenbang Disabilitas.
Hal ini sesuai dengan misi Wali Kota Malang dan Wakil Wali Kota Malang di poin tiga yang ingin Mewujudkan Kota yang Rukun dan Toleran Berasaskan Keberagaman dan Keberpihakan terhadap Masyarakat Rentan dan Gender.
Wali Kota Malang, Sutiaji menyampaikan, melalui Musrenbang Tematik ini, Pemerintah Kota Malang dapat mengetahui, setiap usulan yang diinginkan masyarakat Kota Malang.
Seperti saat Musrenbang Tematik Anak, Sutiaji menekankan penguatan komitmen agar tidak terjadi kekerasan dan perundungan bagi anak-anak di Kota Malang.
Dia mengajak untuk membangunkan semangat semua anak-anak, bahwa tidak boleh ada kekerasan baik kekerasan verbal dan kekerasan fisik pada anak.
"Karena kami berkomitmen mewujudkan Kota yang Layak Anak melalui kebijakan pembangunan yang inklusif untuk Malang Bermartabat," ucap Sutiaji dalam sebuah wawancara.
Begitu juga untuk Musrenbang Perempuan, Sutiaji menyampaikan, pentingnya perlindungan bagi kaum perempuan.
Dengan musrenbang tematik, Pemkot Malang menguatkan pemberdayaan perempuan, pengarusutamaan gender, dan menghindari terjadinya korban kekerasan.
Dalam konteks ini, dibutuhkan kebersamaan dan sinergi sejumlah pihak terkait, terutama elemen masyarakat yang memang konsentrasi terhadap perempuan.
"Pemberdayaan dan perlindungan terhadap perempuan menjadi salah satu konsentrasi dan program prioritas Kota Malang,"
"Bagaimana pemenuhan hak dan kewajiban perempuan serta mencegah terjadinya kekerasan terhadap para kaum hawa ini, sehingga derajat dan harkat kaum perempuan sama dengan kaum laki-laki," terangnya.
Tahu Kebutuhan
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang, Dwi Rahayu menyampaikan, Musrenbang Tematik Pemkot Malang menjadi sarana mengetahui usulan masyarakat.
Pasalnya, dalam mewujudkan Kota Layak Anak, Kota Ramah Disabilitas dan lain sebagainya, ada sejumlah indikator yang harus dipenuhi setiap daerah.
Usulan demi usulan ini yang nantinya akan ditindaklanjuti untuk Kota Malang yang lebih baik.
"Kalau mau mewujudkan itu, kami harus tahu keinginan masyarakat. Jadi kami harus tahu yang masyarakat butuhkan. Misalkan menuju kota layak anak yang dibutuhkan ini itu," ucapnya, Kamis (14/7/2022).
Misalkan, untuk Kota Layak Anak, sudah dua tahun ini, Predikat Kota Layak Anak di Kota Malang masuk kategori Nindya.
Pemkot Malang terus berupaya untuk meningkatkan predikat Kota Layak Anak menuju kategori utama.
"Itu yang terus kami perbaiki. Kekurangannya kami lengkapi. Tentu saja, peran dengan masing-masing OPD pengampu harus terus dioptimalkan," tandasnya.